Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Bupati Lumajang : Literasi Media Penting untuk Menjaga Kehormatan Simbol Negara

BERKAH News24 - Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan bahwa literasi media memiliki peran strategis dalam menjaga kehormatan simbol negara di tengah keterbukaan ruang digital yang semakin luas dan tanpa batas.

Penegasan tersebut disampaikannya dalam kegiatan Muhasabah Akhir Tahun bersama Awak Media, yang digelar di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang.

Dalam suasana reflektif menjelang pergantian tahun, Bupati menyampaikan bahwa derasnya arus informasi dan kemudahan memproduksi konten digital menghadirkan tantangan baru bagi nilai-nilai kebangsaan. Tanpa literasi media yang memadai, masyarakat berisiko menggunakan simbol negara secara serampangan, tanpa memperhatikan konteks, etika, maupun makna historis dan ideologis yang melekat di dalamnya.

“Literasi media membantu masyarakat memahami batas antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab kebangsaan. Tanpa pemahaman itu, simbol negara bisa kehilangan maknanya,” ujar Indah Amperawati.

Bupati menegaskan bahwa bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan bukan sekadar elemen visual atau audio yang dapat digunakan secara bebas. Ketiganya merupakan representasi martabat bangsa yang harus ditempatkan dengan penuh hormat, termasuk ketika digunakan dalam konten digital, media sosial, maupun karya kreatif lainnya.

Menurutnya, pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan perlu terus diperkuat agar masyarakat, khususnya generasi muda, mampu menempatkan simbol negara secara proporsional.

“Kebebasan berekspresi di ruang digital tetap harus disertai tanggung jawab moral dan kesadaran kebangsaan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa literasi media bukan hanya kemampuan mengakses dan menyebarkan informasi, tetapi juga mencakup pembentukan kesadaran etis dalam bermedia. Kesadaran ini, katanya, mendorong masyarakat untuk berpikir sebelum membuat dan membagikan konten, serta mempertimbangkan dampaknya terhadap nilai-nilai persatuan dan kehormatan bangsa.

“Ruang digital saat ini adalah ruang publik baru yang membentuk cara pandang generasi muda terhadap identitas kebangsaan,” ujarnya.

Oleh karena itu, penguatan literasi media harus diarahkan pada pendidikan karakter dan nasionalisme kontekstual, yang menumbuhkan sikap hormat terhadap simbol negara dan semangat cinta tanah air dalam setiap tindakan di dunia digital.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menekankan peran awak media sebagai penjaga kualitas ruang publik digital. Media dinilai memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan edukasi, menegakkan etika, serta membangun narasi kebangsaan yang mencerahkan.

“Media harus menjadi teladan dalam menyampaikan informasi yang berimbang dan beretika, agar masyarakat belajar menempatkan kebebasan dengan tanggung jawab,” katanya.

Bupati berharap, kolaborasi antara pemerintah daerah dan insan media dapat terus diperkuat untuk mewujudkan ekosistem informasi publik yang sehat, bermartabat, dan berpihak pada nilai-nilai kebangsaan.

Melalui momentum Muhasabah Akhir Tahun, Bupati Lumajang mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan literasi media sebagai benteng nilai kebangsaan. Dengan pemahaman yang benar, simbol negara tidak hanya hadir sebagai gambar atau lagu pengiring upacara, tetapi juga sebagai penanda identitas, sejarah, dan martabat bangsa di tengah arus digitalisasi.

“Menjaga kehormatan simbol negara di era digital bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh warga negara,” pungkasnya.

close
Pasang Iklan Disini