Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Patroli Gabungan Polda Jatim Tangkap 580 Pelaku dari 6 Daerah

BERKAH News24 - - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) bersama jajaran Polres dan TNI menggelar patroli skala besar di sejumlah wilayah sejak Minggu, 31 Agustus 2025 malam hingga Senin, 1 September 2025 pagi. Patroli ini bertujuan menjaga kondusivitas setelah rangkaian unjuk rasa berujung ricuh di enam kota/kabupaten di Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menjelaskan, patroli dimulai pukul 20.00 WIB melalui apel gabungan bersama personel Polda Jatim dan TNI. Operasi pengamanan dilakukan menyeluruh, khususnya di Kota Surabaya, hingga pagi hari.

“Tujuannya, memberikan rasa aman kepada warga, terutama dalam beraktivitas di malam hari. Dari patroli gabungan yang dilakukan, tidak ditemukan potensi gangguan maupun peristiwa menonjol,” ujar Kombes Pol Abast dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/9/2025).

Ia memastikan, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Surabaya terkendali, relatif aman dan kondusif. Polda Jatim, lanjutnya, berkomitmen menjaga stabilitas keamanan di Surabaya maupun kota/kabupaten lainnya melalui upaya preventif dengan kolaborasi dengan masyarakat.

Unjuk rasa yang berakhir anarkis sebelumnya terjadi di Surabaya, Malang Kota, Kabupaten Malang, Kediri Kota, Kabupaten Kediri, dan Sidoarjo. Dalam penanganan aksi tersebut, aparat mengamankan 580 orang.

“Sebanyak 89 orang diproses hukum, 12 orang masih dalam pemeriksaan, dan 479 orang dipulangkan setelah didata serta diserahkan kepada orang tua maupun LBH,” jelas Abast.

Rincian penindakan antara lain Surabaya sebanyak 288 orang diamankan, 22 orang diproses hukum, 266 dipulangkan. Kericuhan terjadi di 18 titik, termasuk DPRD Jatim, Polsek Tegalsari, dan Gedung Negara Grahadi. Kediri Kota sebanayak 20 orang diamankan, tujuh diproses hukum, 13 dipulangkan. Kabupaten Kediri sebanyak 12 orang masih dalam pemeriksaan.

Malang Kota sebanyak 61 orang diamankan, 13 orang diproses hukum tanpa penahanan, 44 orang dipulangkan. Kerusakan terjadi di 15 pos polisi.

Sidoarjo dan Kabupaten Malang tercatat sejumlah warga diamankan, sebagian diproses hukum dan sebagian dipulangkan. “Dalam aksi tersebut terdapat perusakan dan penjarahan, khususnya di kawasan Polsek Tegalsari Surabaya,” ungkap Abast.

Polda Jatim juga menyoroti adanya pelaku berusia anak-anak yang terlibat dalam aksi. Untuk itu, kepolisian menggandeng LBH Surabaya guna memastikan pendampingan hukum sesuai ketentuan. “Pelaku yang masih di bawah umur sebagian besar dipulangkan kepada keluarganya untuk dilakukan pembinaan. Sementara yang terbukti melakukan tindak pidana tetap diproses hukum,” tambahnya.

Sejauh ini, aparat masih mendalami adanya afiliasi kelompok tertentu, termasuk penggunaan kode “1312” dan simbol “ACAB” yang ditemukan pada sejumlah pelaku. Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa batu, senjata tajam, hingga bom molotov yang diduga digunakan untuk aksi perusakan dan pembakaran.

Abast mengapresiasi peran serta masyarakat yang secara mandiri menjaga lingkungan masing-masing bersama Bhabinkamtibmas dan Polsek. Data Senkom Mitra Polri mencatat pengamanan swakarsa mencapai 5.071 orang, Kelompok Sadar Kamtibmas Bhayangkara 542 orang, Satuan Pengamanan 45.413 orang, serta Satkamling 143.240 orang yang tersebar di 8.974 desa/kelurahan di Jawa Timur.

“Kesadaran masyarakat menjaga keamanan lingkungan merupakan modal penting dalam mencegah aksi anarkis terulang kembali,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi potensi gelombang aksi berikutnya, Polda Jatim menegaskan akan terus menggelar patroli gabungan skala besar bersama TNI tanpa batas waktu yang ditentukan. “Upaya preventif dan penegakan hukum tetap berjalan seiring, dengan tujuan menjaga Jatim tetap aman, tertib, dan terkendali,” pungkas Abast. (pca/s)

close
Pasang Iklan Disini