Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Diskominfo dan FPRB Jatim Dorong Peran Komunitas dalam Mitigasi Bencana

BERKAH News24 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menilai 96 persen penyelamatan saat bencana dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, mulai dari keluarga, tetangga, hingga komunitas.  

Hal tersebut disampaikan oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Jatim, Sriyono dalam kegiatan Teras Informasi bertema “Tantangan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas” , yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jawa Timur, di Ruang Anjasmoro, Kantor Diskominfo Jatim, Surabaya, Kamis(11/9/2025).

Dalam pemaparannya, Sriyono menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat adalah kunci dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB). “Faktanya, lebih dari 96 persen penyelamatan saat bencana dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, mulai dari keluarga, tetangga, hingga komunitas sekitar,” ujarnya.

Menurutnya, program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana/Keltana) dan Keluarga Tangguh Bencana (Katana) menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan masyarakat dari level paling dasar. Namun, tantangan seperti minimnya peran tokoh lokal, koordinasi antarlembaga yang belum optimal, hingga rendahnya kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana masih harus diatasi.

Sementara itu, Achmad Chusairi dari Forum PRB Jawa Timur.menekankan pentingnya peran FPRB dalam mendukung pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. “Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 menegaskan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah, melainkan juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha,” tegasnya.

Sejak berdiri pada 2013, FPRB Jatim kini hadir di 28 kabupaten/kota dengan jaringan lebih dari 250 organisasi relawan. Melalui advokasi, edukasi, penyusunan peta risiko partisipatif, hingga respons cepat berbasis komunitas, forum ini konsisten membangun ketangguhan masyarakat.

Jambore FPRB Jatim 2025 juga diarahkan sebagai bagian dari kontribusi daerah menuju Bulan PRB Nasional. Beberapa agenda utamanya meliputi dialog strategis, pertukaran praktik baik, penguatan rencana adaptasi perubahan iklim dan inklusi sosial, serta memperluas jejaring kemitraan lintas sektor.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jatim, Putut Darmawan, menegaskan pengurangan risiko bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif komunitas serta peran media dalam menyebarkan informasi yang benar,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi, kegiatan ini diharapkan memperkuat budaya sadar bencana di Jawa Timur serta menjadikan desa dan keluarga sebagai garda terdepan dalam menghadapi ancaman bencana. (mad/hjr)

close
Pasang Iklan Disini