BERKAH News24 - Sebagai upaya Pemkab Bojonegoro dalam mendorong produktivitas pertanian, sebanyak 15 unit alat mesin pertanian (alsintan) berteknologi canggih disiapkan untuk bisa dimanfaatkan oleh petani Bojonegoro dengan sistem pinjam pakai.
Alsintan
tersebut terdiri dari 8 unit combine harvester, 6 unit traktor roda empat, dan
1 unit drone sprayer (penyemprot). Ketiga jenis mesin modern ini diharapkan
dapat membantu petani meningkatkan efisiensi, menekan biaya operasional,
sekaligus mempercepat proses tanam hingga panen.
Kepala Bidang
Sarana, Prasarana dan Perlindungan Tanaman, Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Yuni Arba'atun, menuturkan mesin combine harvester
mampu memanen padi secara otomatis, menampung, serta memisahkan gabah langsung
di sawah. Alat ini jauh lebih praktis dan efisien dibanding cara manual.
Sementara itu,
traktor roda empat sangat bermanfaat dalam pengolahan lahan. Traktor ini
memiliki keunggulan lebih irit bahan bakar, mudah dioperasikan, efisien waktu
dan meringankan pekerjaan .
Adapun drone
sprayer dapat digunakan untuk pengendalian OPT dalam pengembangan pertanian
ramah lingkungan menggunakan bahan pengemdali alami misalnya
Biosaka, NL1, agensia hayati dan bahan pestisida nabati secara otomatis dengan
hasil semprotan yang lebih merata, hemat tenaga, dan presisi.
"Program
peminjaman alsintan ini tidak dipungut biaya. Petani atau kelompok tani cukup
mengajukan permohonan resmi ke DKPP, nanti tim akan melakukan verifikasi
permintaan tersebut dengan melampirkan beberapa syarat, salah satunya fotokopi
KTP ketua kelompok tani (poktan) atau gabungan kelompok tani
(gapoktan),”jelasnya seperti dalam siaran tertulisnya Pemkab Bojonegoro, Jum’at
(12/9/2025).
Masa peminjaman
alsintan ditetapkan selama 20 hari. Namun, jika wilayah setempat masih
membutuhkan, kelompok tani dapat mengajukan permohonan perpanjangan waktu
peminjaman. Untuk pengambilan, pengembalian, termasuk kebutuhan bahan bakar
alsintan menjadi tanggung jawab peminjam. Begitu pula operatornya,
namun jika kelompok tani tidak memiliki operator, DKPP siap membantu menyiapkan
petani yang sudah mengikuti pelatihan. (yan/hjr)