BERKAH News24 - Petugas mencatat getaran banjir lahar
hujan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terjadi selama beberapa
hari terakhir pada pekan ini karena hujan deras mengguyur kawasan puncak gunung
tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
"Pengamatan aktivitas Gunung Semeru selama 24 jam pada Selasa (13/5)
tercatat satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 38 mm dan lama gempa
6.300 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto, dalam
laporan tertulisnya yang diterima di Lumajang, Rabu.
Selain terjadi getaran banjir, aktivitas Gunung Semeru mengalami 51 kali gempa
letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 mm dan lama gempa 64-199 detik.
Kemudian tercatat sebanyak enam kali gempa guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan
lama gempa 6-73 detik, 10 kali gempa embusan dengan amplitudo 2-8 mm dan lama
gempa 31-64 detik.
Gunung Semeru juga mengalami satu kali gempa harmonik dengan amplitudo 12 mm
dan lama gempa 114 detik, serta satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo
6 mm, S-P 6 detik dan lama gempa 23 detik.
Getaran banjir juga terekam pada Senin (12/5) yakni sebanyak dua kali dengan
amplitudo 10-38 mm dan lama gempa 6.995-7.087 detik.
Pada Minggu (11/5) tercatat satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 15
mm dan lama gempa 8.640 detik.
Sementara itu derasnya aliran banjir lahar hujan Gunung Semeru menyebabkan
tanggul rusak di Dusun Bondeli, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro,
Kabupaten Lumajang, yang mengancam puluhan Kepala Keluarga (KK).
"Panjang tanggul yang mengalami kerusakan tercatat mencapai sekitar 300
meter. Penanganan darurat telah dilakukan dengan pengerahan bronjong dan
pembangunan krip sepanjang 100 meter di sisi tanggul yang paling kritis,"
kata Bupati Lumajang Indah Amperawati.
Pemkab Lumajang bergerak cepat untuk mengantisipasi potensi bahaya terhadap
keselamatan warga dan kelangsungan lahan pertanian di sekitarnya, karena hal
tersebut menjadi prioritas dalam penanganan bencana di kabupaten setempat.
Pemkab Lumajang juga menyusun rencana jangka panjang untuk penanganan permanen
yang akan dilakukan setelah proses evaluasi teknis dan penghitungan kebutuhan
anggaran selesai. Nilai investasi untuk proyek perbaikan menyeluruh itu
diperkirakan mencapai miliaran rupiah.(ant)