Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

40 Kader Kesehatan Surabaya dapat Pelatihan Komunikasi Interpersonal untuk Cegah Stunting

BERKAH News24 - PLATO Foundation berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya menyelenggarakan Pelatihan Komunikasi Interpersonal bagi 40 kader kesehatan di Kelurahan Kota Surabaya. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan keterampilan kader kesehatan tentang komunikasi interpersonal sebagai pendekatan dalam menyampaikan pesan pencegahan stunting yang efektif di masyarakat. 

Sekretaris Kelurahan Dukuh Menanggal Nanang Adriyanto menyambut baik pelatihan ini "Terimakasih sudah melakukan pelatihan bagi kader kesehatan di Dukuh Menanggal, semoga kader semakin terlatih dan dapat terus menggerakkan pencegahan stunting", ujar Nanang seperti dalam siaran tertulisnya Plato Foundation, Selasa (4/11/2025).

Bidan Kelurahan Dukuh Menanggal, Solicha juga memberikan semangat kepada peserta untuk mengikuti kegiatan dengan baik agar nantinya dapat berdampak pada setiap kegiatan pencegahan stunting.

Kasie Kesehatan Keluarga & Gizi Masyarakat, dr. Sri Lestari. Juga menyampaikan penguatan terkait kebijakan, tantangan dan hambatan permasalahan gizi Kota Surabaya. Beberapa program Kota Surabaya untuk percepatan penurunan stunting adalah adanya Program Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak yaitu Pusat Pelayanan Terpadu Perindungan Perempuan dan Anak (PPTP2A) menyediakan sistem pengaduan dan pendampingan Forum Anak Surabaya (FAS), serta duta Generasi Berencana (Genre) melakukan kampanye dan sosialisasi pencegahan perkawinan anak.

Pendampingan juga dilakukan Satuan tugas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat  (Satgas PKBM) dan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) RW yang ada di lingkup Kecamatan dan Satgas PPA yang ada di lingkup kelurahan.

Kemudian program Sekolah Orang Tua Hebat yang tertuang dalam Perarturan Wali (Perwali) Kota Surabaya Nomor 106 tahun 2023 - sosialisasi kepada orang tua terkait ilmu parenting dan pengasuhan terhadap anak, dimana pada tahun 2024 dilakukan di 989 lokasi dan diikuti oleh 12.440 orang tua. Dan program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yaitu lembaga atau unit layanan yang menyediakan berbagai bentuk dukungan dan pembelajaran bagi keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup dan ketahanan keluarga.

Rangkaian pelatihan dikemas dengan interaktif dan menyenangkan melalui  creating connection, mengidentifikasi bersama tantangan-tantangan dalam pencegahan stunting serta penguatan dan praktik prinsip komunikasi interpersonal dalam menyampaikan pesan pencegahan stunting. 

Peserta juga dibekali campaign kit sebagai panduan dalam menyampaikan edukasi di masyarakat. Pelatihan ini nantinya akan dilakukan monitoring berkala pada giat-giat kader serta challenge kader inspiratif yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam giat pencegahan stunting di Kota Surabaya. 

Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan kegiatan Parenting SUPERMAN (Suami Peduli dan Responsif Menyehatkan Anak), Kelas Memasak SEMARAK (Sehat, Murah, Enak)   serta kegiatan penjangkauan yang dilakukan oleh ayah dan kader Kesehatan terlatih. 

Stunting masih menjadi tantangan serius dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis ini berdampak pada perkembangan fisik kognitif, serta produktivitas generasi mendatang. Komunikasi risiko dan keterlibatan komunitas memegang peran yang sangat strategis dalam pencegahan stunting. Komunikasi risiko yang efektif tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengelola persepsi, membangun kepercayaan serta mendorong perubahan perilaku ditingkat individu maupun kolektif. 

Keterlibatan komunitas memperkuat partisipasi masyarakat dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program pencegahan stunting sehingga intervensi yang dilakukan lebih relevan, diterima dan berkelanjutan. Melalui penguatan respon komunikasi risiko dan partisipasi aktif komunitas, diharapkan upaya pencegahan stunting di Kota Surabaya dapat lebih terarah, adaptif dan berdampak nyata.

Harapan kedepan, upaya-upaya pencegahan dan penanganan stunting yang telah dilakukan oleh berbagai stakeholder tidak hanya memberikan dampak positif bagi penurunan angka stunting di Kota Surabaya, namun juga berkontribusi pada percepatan penurunan stunting sekaligus mendukung pencapaian target pembangunan manusia menuju Indonesia Emas 2045. (yan/hjr)

close
Pasang Iklan Disini