BERKAH News24 - Pada tahun 2025 ini, Provinsi Jawa Timur memberikan alokasi Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa dengan total anggaran Rp 2,116 miliar untuk 19 Desa di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam kaitan BKK Desa ini, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dengan program-program penanganan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat di Bojonegoro. Program itu akan bersinergi dengan Pemkab Bojonegoro terutama dalam program Gayatri (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri), program domba sejahtera, program Kolega (Kolam Lele Keluarga), dan program peningkatan pendapatan bagi kemajuan usaha lokal (E-Bakul).
“Semoga sinergitas dan kolaborasi ini terus terjalin dalam upaya penanganan kemiskinan dan dapat dilaksanakan secara transparan dan akuntabel,” ujarnya seperti dalam siaran tertulisnya Pemkab Bojonegoro, Kamis (10/7/2025).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro, Machmudin menjelaskan bahwa Kabupaten Bojonegoro telah mendapatkan alokasi BKK Desa. Untuk 19 desa penerima tersebar di 16 kecamatan. Yaitu Ngraho, Tambakrejo, Ngasem, Balen, Kedungadem, Kepohbaru, Temayang, Baureno, Dander, Malo, Padangan, Purwosari, Sekar, Bojonegoro, Kapas dan Kalitidu.
Rincian BKK Desa diantaranya sebanyak 6 desa mendapat program Jatim Puspa yaitu Rp 702,87 juta, 8 desa mendapat program Pemberdayaan BUM Desa sebesar Rp 800 juta, dan 5 desa untuk program Desa Berdaya memperoleh Rp 500 juta. Serta BOP Kabupaten mendapatkan Rp 114 juta.
“Nantinya 19 desa penerima bantuan modal akan mendapat beberapa kegiatan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan agar bisa mengembangkan usahanya guna peningkatan pendapatan di tahun berikutnya,” ucapnya.
Lebih lanjut Machmudin menambahkan bahwa bantuan ini merupakan upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan sosial dan ekonomi dengan sasaran graduasi program keluarga harapan. (yan/hjr)