BERKAH News24 - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyemprot pupuk mikro untuk membantu pemulihan tanaman yang terendam akibat banjir di Desa Merjoyo, Kecamatan Purwoasri.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan pemerintah bergerak cepat setelah adanya aduan warga di Desa Merjoyo, Kecamatan Purwoasri, yang lahan padinya terdampak banjir akibat guyuran hujan deras pada akhir Mei 2025.
"Kami sudah minta ke Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. Hasil pertemuan dengan pengurus dan anggota kelompok tani di Desa Merjoyo, untuk memulihkan tanaman yang terendam banjir, Pemkab Kediri memberikan bantuan penyemprotan pupuk mikro menggunakan drone," katanya di Kediri, Selasa.
Pihaknya menambahkan, penyemprotan tersebut dilakukan dengan menyasar lahan dengan luas 30 hektare yang terdampak banjir.
Pemkab juga memberikan bantuan benih kepada petani, sehingga bisa lebih meringankan beban petani yang tanamannya rusak karena banjir.
“Selain bantuan penyemprotan ini, kami juga memberikan bantuan benih padi sesuai permintaan petani,” katanya.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri Sukadi menambahkan kegiatan penyemprotan tanaman padi itu dilakukan pada tanaman yang telah memasuki usia tanam 30-45 hari.
Kegiatan itu, kata dia, dilakukan oleh petani milenial yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan pengoperasionalan drone.
Pihaknya juga segera koordinasi dengan Pemkab Jombang, yang secara geografis berdekatan dengan Kabupaten Kediri serta BBWS terkait dengan banjir tersebut.
“Tidak hanya penanganan jangka pendek, untuk jangka panjang menangani persoalan lahan pertanian yang terendam banjir di Purwoasri ini, kami juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Jombang maupun BBWS Brantas,” kata Sukadi.
Ia mengatakan, koordinasi dengan Pemkab Jombang maupun BBWS Brantas rencananya akan dilakukan pada 10 Juni 2025, guna membicarakan normalisasi saluran Sungai Apur.
Sebab, sungai yang melewati Kabupaten Jombang tersebut merupakan aliran pembuangan air dari lahan pertanian mulai dari wilayah Kecamatan Plemahan, maupun Papar.
Ia berharap, dengan langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kediri itu dapat menjaga pertanian di Kecamatan Purwoasri dari ancaman banjir saat musim hujan.
Daerah tersebut selama ini menjadi salah satu lumbung pangan khususnya komoditas padi di Kabupaten Kediri.
Sementara itu, salah seorang petani asal Desa Merjoyo, Darnali mengatakan dalam beberapa tahun terakhir lahan persawahan warga langganan tergenang air.
Menurut dia, hal itu menjadi keresahan sendiri. Tanaman padi menjadi rentan rusak, jika banjir tidak segera surut.
Pihaknya berharap pemkab secepatnya bertindak mengatasi masalah ini, sehingga petani jadi lebih terbantu, sebab hal ini adalah persoalan rutin yang dirasakan petani saat musim hujan.
"Harapannya ini segera ada solusinya, karena setiap kali musim hujan jadi persoalan rutin," kata mantan kepala desa itu.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas respon cepat dan bantuan yang diberikan Pemkab kepada petani di daerahnya yang terdampak banjir.*