Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Hari Lahir Pancasila, Anggota DPRD Jatim Dorong Perluasan Lapangan Kerja

BERKAH News24 - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana menilai peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni menjadi momentum untuk mengatasi persoalan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan memperluas kesempatan kerja dengan memperluas penyediaan lapangan pekerjaan.

ilustrasi

"Hari ini, masih banyak rakyat kita kehilangan pekerjaan. Banyak kepala keluarga tidak tahu bagaimana memenuhi kebutuhan esok hari," kata Renny melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Minggu.

Menurut anggota Komisi E DPRD Jatim tersebut, negara memiliki tanggung jawab untuk hadir dan menjamin setiap warga negara dapat hidup layak melalui pekerjaan yang bermartabat.

“Di Hari Lahir Pancasila ini, mari kita jadikan tanggal 1 Juni bukan hanya sebagai seremoni tahunan, tetapi sebagai titik balik untuk benar-benar mewujudkan negara yang berpihak pada rakyat dan hadir untuk menghapus penderitaannya,” ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Bunda Renny itu mengingatkan bahwa pekerjaan adalah hak dasar warga negara, bukan sekadar angka dalam statistik.

Ia menyebut, ketika akses terhadap lapangan kerja semakin terbatas dan angka pengangguran meningkat, maka ketimpangan sosial juga akan melebar, berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap negara.

Untuk itu, ia mendesak agar pemerintah, khususnya di tingkat daerah, lebih serius dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang adil dan merata.

"Keadilan sosial tidak akan terwujud dari seremoni semata, tetapi dari keseriusan pemerintah dalam memastikan rakyat tidak kehilangan mata pencaharian. Bagi kami di Fraksi PDI Perjuangan, isu memperluas kesempatan kerja bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga menyangkut kemanusiaan,” tutur Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur itu.

Legislator dari daerah pemilihan Kota dan Kabupaten Kediri ini juga menyoroti belum adanya peta jalan (roadmap) ketenagakerjaan daerah yang secara khusus berpihak pada kelompok rentan seperti buruh harian lepas, pekerja informal, perempuan kepala keluarga, hingga lulusan muda yang mengalami kesulitan masuk ke dunia kerja.

Ia menekankan pentingnya pelatihan keterampilan yang relevan, dukungan kewirausahaan berbasis rakyat, serta fasilitasi kerja antarwilayah yang transparan dan berkeadilan.

“Banyak anak muda lulus sekolah, pintar, tapi bingung harus bekerja ke mana. Banyak ibu rumah tangga ingin membantu ekonomi keluarga, tetapi tidak memiliki akses pelatihan maupun permodalan. Ini soal kehadiran negara. Kalau negara tidak hadir, lalu siapa yang akan berpihak pada mereka?” tegasnya.

Dalam peringatan Hari Lahir Pancasila ini, Renny juga mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk eksekutif, legislatif, organisasi masyarakat, dan dunia pendidikan, untuk bergotong royong membangun ekosistem ketenagakerjaan yang lebih berkeadilan.(ant)

close
Pasang Iklan Disini