BERKAH News24 - Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap sebanyak 1.863 kasus premanisme dalam pelaksanaan Operasi Pekat II Semeru 2025 yang berlangsung pada tanggal 1 hingga 14 Mei.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi
Jules Abraham Abast mengatakan Operasi Pekat Semeru dilaksanakan atas perintah
Presiden RI Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
"Operasi ini bertujuan menindak aksi premanisme yang
meresahkan masyarakat serta menjaga situasi kamtibmas yang kondusif," Kata
Jules saat merilis pengungkapan kasus hasil Operasi Pekat Semeru 2025 di
Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat.
Selain menjaga ketertiban, lanjut Abast, Operasi Pekat
Semeru juga penting untuk menciptakan iklim investasi yang aman di Jawa Timur.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Komisaris
Besar Polisi Farman menjelaskan sejumlah 2.307 orang telah diamankan dalam
operasi ini karena diduga terlibat dalam berbagai tindak kriminal.
"Tindak kriminal tersebut meliputi penganiayaan,
aksi gangster, pemerasan, pengeroyokan, hingga tindak pidana ringan,"
katanya.
Dari total pelaku yang diamankan tersebut, sejumlah 259
orang merupakan target operasi, 342 orang nontarget, dan 1.706 orang lainnya
ditangkap dalam kasus pembinaan serta tindak pidana ringan.
Operasi ini melibatkan 275 personel Satgas Polda Jatim
dan 2.566 personel dari Satgas Satuan Wilayah jajaran.
Para tersangka yang terjaring operasi dijerat dengan
Pasal 368, Pasal 335, Pasal 170, dan Pasal 251 KUHP.(ant)