BERKAH News24 - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memastikan jumlah kelompok terbang (kloter) jamaah calon haji (JCH) asal daerah itu terbagi dalam lima kelompok terbang (kloter), bertambah dari semula hanya dua kloter.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Ponorogo Marjuni, Kamis, mengatakan penambahan kloter dilakukan menyusul kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menerapkan sistem one kloter one syarikah, yakni satu perusahaan penyedia layanan wajib menangani satu kloter jamaah secara penuh.
"Artinya, satu kloter akan dilayani oleh satu perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas akomodasi, konsumsi, dan transportasi jamaah,” ujar Marjuni.
Tiga kloter tambahan itu adalah Kloter 51, 56, dan 83, yang melengkapi kloter awal 52 dan 53.
Perubahan ini juga berdampak pada jadwal keberangkatan para jamaah.
"Kloter 51, 52, dan 53 dijadwalkan berangkat Jumat (15/5), hanya berbeda jam saja. Kloter 56 berangkat Ahad (18/5), dan Kloter 83 pada Ahad (25/5)," katanya.
Marjuni merinci, Kloter 51 diisi 22 orang, Kloter 52 sebanyak 20 orang, Kloter 53 sebanyak 376 orang, Kloter 56 sebanyak 28 orang, dan Kloter 83 sebanyak 5 orang.
Total keseluruhan jamaah calon haji asal Ponorogo tahun ini mencapai 461 orang.
Ia mengatakan penambahan dan pembagian kloter tersebut menyebabkan sejumlah jamaah terpisah dari anggota keluarganya karena perbedaan waktu pengurusan visa.
Beberapa jamaah lebih dulu menyelesaikan visa, sementara proses pengajuan pendamping dan penggabungan mahram seperti suami-istri dilakukan belakangan.
"Karena itu ada yang visanya keluar belakangan dan akhirnya berangkat beda kloter," ujarnya.
Menurutnya, Kemenag Ponorogo masih berupaya bernegosiasi dengan pemerintah Arab Saudi agar jamaah dengan hubungan mahram atau lansia dan pendamping tetap bisa diberangkatkan dalam satu kloter.
"Kami usahakan tetap bisa diakomodasi dalam satu kloter. Nantinya saat kedatangan di Arab Saudi, penataan ulang akan dilakukan oleh PPIH Arab Saudi," cakapnya.(ant)