BERKAH News24 - Dedikasi dalam menghadirkan pembelajaran kreatif dan interaktif membawa Nurul Afifah, guru MI Najil Ummah Kenep, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, meraih penghargaan sebagai Guru Inovatif tingkat Jawa Timur tahun 2025.
Penghargaan ini diberikan oleh LP
Ma'arif Jawa Timur atas kontribusinya dalam mengembangkan metode pembelajaran
digital yang menyenangkan bagi siswa madrasah.
“Alhamdulillah, rasanya luar
biasa bersyukur dan bahagia. Tidak pernah terbayang bisa sampai di tahap ini,”
ujar Nurul.
Ia menekankan bahwa penghargaan
ini bukan semata soal kemenangan, melainkan pengakuan atas semangat dan kerja
keras guru madrasah dalam berinovasi.
Sebagai pengajar mata pelajaran
umum di kelas VI dan matematika di kelas V, Nurul juga aktif sebagai bagian
dari tim penggerak inovasi pembelajaran. Ia menghidupkan ruang kelas dengan
pendekatan digital yang memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence
(AI) untuk membantu siswa menggali ide, Canva untuk mendesain, serta platform
edukatif seperti Wordwall, Crossword Labs, dan Edugame Duck Race.
“Dengan cara ini, siswa tidak
hanya belajar, tetapi juga menciptakan sesuatu dari apa yang mereka pelajari,”
jelasnya.
Nurul juga aktif membagikan
pengalaman dan ilmu melalui akun TikTok pribadinya, sebagai bentuk kontribusi
dalam memperluas semangat inovasi di kalangan pendidik. Video-videonya berisi
tutorial media pembelajaran interaktif yang mudah diterapkan oleh guru lain.
Motivasinya sederhana: membuat
siswa senang belajar. Ia melihat kedekatan generasi saat ini dengan teknologi
sebagai peluang untuk menjadikan proses belajar lebih relevan dan bermakna.
Tantangan terbesar yang dihadapi
adalah mengubah pola pikir siswa, agar mereka berani berpikir kritis dan
terbuka terhadap hal baru. “Konsistensi menjadi kunci agar inovasi tidak
berhenti di tengah jalan. Saya berusaha menjaganya dengan pendekatan
menyenangkan dan kolaboratif,” ujarnya.
Dampaknya terlihat nyata. Siswa
lebih aktif berdiskusi, berani menyampaikan pendapat, dan menikmati proses
belajar. “Yang paling membahagiakan adalah ketika mereka benar-benar menikmati
proses belajar, bukan hanya menunggu hasil akhirnya,” tambah Nurul.
Ia juga mengapresiasi dukungan
dari lingkungan madrasah, termasuk kepala madrasah dan rekan-rekan guru yang
selalu memberi ruang dan semangat untuk berinovasi.
Bagi Nurul, inovasi bukan hanya
tentang teknologi, melainkan keberanian untuk mencoba hal baru demi menciptakan
pembelajaran yang bermakna. “Guru harus siap beradaptasi dengan zaman, namun
tetap berpegang pada nilai keikhlasan dalam mengajar,” pesannya.
Di akhir wawancara, Nurul
menyampaikan harapannya agar guru-guru di Bojonegoro dan seluruh Jawa Timur
terus berani mencoba dan memulai inovasi.
“Perubahan besar selalu dimulai
dari langkah kecil di ruang kelas. Dari ruang kecil bernama kelas, insya Allah
kita bisa melahirkan ribuan cara untuk bermakna,” tutupnya.