Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Gubernur Khofifah Tegaskan Tentang Penguatan Ekosistem Wirausaha Muda Lewat SMA Double Track

BERKAH News24 - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya penguatan ekosistem kewirausahaan bagi pelajar SMA melalui program Double Track. Hal itu ia sampaikan dalam ajang SMA Double Track Millennial Entrepreneur Award (MIA) 2025 bertema “Gerbang Baru Nusantara, Inspirasi Entrepreneur Muda” yang digelar di Graha ITS Surabaya, Selasa (8/10/2025). Acara ini diikuti oleh 9.361 siswa dari 144 sekolah dan menampilkan sembilan kategori penghargaan bagi wirausaha muda terbaik dari berbagai daerah di Jawa Timur.

“Saya berharap penguatan dari Dinas Pendidikan dapat memperluas partisipasi program ini menjadi 1.600 kelompok dan 9.600 siswa. Tujuan kita bukan hanya menambah jumlah peserta, tapi menumbuhkan dan memperluas ekosistemnya — dari keterampilan, akses pasar, hingga jejaring industri,” ujar Gubernur Khofifah dalam sambutannya.

Ia juga mengumumkan adanya dukungan pembiayaan dari Bank UMKM Jawa Timur melalui program Prokestra yang menyediakan pinjaman hingga Rp 50 juta tanpa agunan dengan bunga rendah 3 persen pertahun. Fasilitas ini diharapkan mampu mendorong tumbuhnya pelaku usaha muda dari program Double Track.

Gubernur Khofifah meminta pihak terkait membantu mengarahkan startup yang masih embrionik agar dapat memanfaatkan pembiayaan tersebut. Ia juga menyinggung pentingnya kolaborasi antara ITS, pemerintah daerah, dan lembaga internasional dalam memperkuat pendidikan vokasi.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengungkapkan rencana kedatangan sejumlah profesor internasional yang akan bekerja sama dengan Google untuk melatih 100 pemuda berusia 18–24 tahun di bidang teknologi digital. Program pelatihan ini bersifat inklusif dan tidak terbatas pada mahasiswa atau lulusan tertentu.

Selain membuka peluang kolaborasi global, Gubernur Khofifah juga menyoroti keberhasilan beberapa siswa SMA Double Track yang telah memasarkan produk mereka hingga ke Hong Kong dan mendapat sambutan positif dari pasar internasional.

“Ini bukti bahwa ketika anak-anak diberi akses pasar dan pendampingan yang tepat, peluang untuk menjadi pelaku usaha berkelanjutan sangat besar,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya pertemuan rutin antara siswa, mentor, dan pelaku pasar agar para siswa memahami dinamika permintaan, selera, dan tren desain secara langsung.

Sementara itu, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Ir. Bambang Pramujati, M.Sc.Eng., Ph.D., menyampaikan bahwa program SMA Double Track yang lahir sejak 2018 merupakan jawaban atas kebutuhan nyata pendidikan di Jawa Timur.

Program ini membantu siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi agar tetap memiliki keterampilan hidup dan daya saing di dunia kerja maupun usaha. “Program ini berkembang menjadi gerakan pendidikan transformatif, hasil kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dunia industri, dan lembaga internasional seperti UNICEF,” kata Bambang.

ITS bersama UNICEF Indonesia juga terus berkolaborasi memperkuat kapasitas guru, infrastruktur digital, dan literasi kecerdasan buatan melalui gerakan 1000 Talenta Digital. Bambang menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi secara bijak. “Larangan terhadap AI bukan solusi. Kita harus berjalan bersama teknologi ini, menggunakannya secara bijak agar menjadi alat bantu, bukan pengganti manusia,” tegasnya.

Acara MIA 2025 juga diwarnai dengan penandatanganan Pakta Integritas dan pencanangan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang diikuti oleh 24 Cabang Dinas Pendidikan se-Jawa Timur. Selain itu, digelar pula peragaan busana karya siswa dari SMA Negeri 1 Saradan (Madiun), SMA Negeri 1 Karas (Magetan), dan SMA Negeri 1 Widodaren (Ngawi) bertema “Culture Harmony of Batik Jawa Timur.”

Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur juga menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas pencapaian rekor “Program SMA Double Track dengan Kelompok Usaha Siswa Terbanyak” sebanyak 1.600 kelompok usaha. Selain itu, sebanyak 10 murid afirmasi juga menerima bantuan biaya pendidikan berupa sepatu dan dana masing-masing Rp1 juta.

Menutup sambutannya, Khofifah menegaskan bahwa SMA Double Track bukan sekadar program pendidikan tambahan, tetapi gerakan sosial-ekonomi yang menyiapkan generasi muda agar mandiri dan produktif. “Anak-anak ini tidak menunggu kesempatan, tetapi menciptakan kesempatan. Mereka inilah penggerak baru ekonomi Nusantara,” pungkasnya. (mad/hjr)

close
Pasang Iklan Disini