BERKAH News24 - Penanganan rumah tidak layak huni di Kabupaten Lumajang tidak dapat sepenuhnya bergantung pada anggaran pemerintah. Diperlukan gerakan sosial bersama yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam membantu sesama.
Pesan ini kembali ditegaskan oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat meninjau rumah milik Bu Siwa (70), seorang janda lanjut usia di Dusun Bulutangkir, Desa Ranuyoso, Selasa (7/10/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Bupati menyerahkan bantuan tunai sebesar Rp10 juta kepada Bu Siwa sebagai bentuk dukungan awal agar rumahnya dapat segera diperbaiki. Namun, menurut Bupati Indah, nilai utama dari kegiatan itu bukan terletak pada besar kecilnya bantuan, melainkan pada semangat gotong royong yang harus ditumbuhkan kembali di tengah masyarakat.
“Pemerintah memang hadir dengan bantuan, tetapi tidak bisa bekerja sendirian. Kita butuh partisipasi warga, tetangga, dan komunitas untuk bersama-sama peduli. Kalau ada warga seperti Bu Siwa, ayo kita gotong royong membantu tanpa harus menunggu pemerintah,” ujar Indah.
Ia menegaskan bahwa pembangunan sosial sejati bukan sekadar membangun fisik rumah, melainkan juga membangun kesadaran, empati, dan rasa saling peduli antarwarga. Keberhasilan daerah dalam mengurangi kemiskinan, lanjutnya, sangat bergantung pada kekuatan solidaritas masyarakat.
“Gotong royong adalah jati diri bangsa kita. Ketika masyarakat mau saling menolong, maka tidak ada yang terlalu miskin untuk dibantu dan tidak ada yang terlalu kaya untuk peduli,” ungkapnya.
Pemkab Lumajang saat ini tengah memperkuat model kolaboratif antara pemerintah daerah, Baznas, dan masyarakat untuk mempercepat perbaikan rumah tidak layak huni di berbagai wilayah. Menurut Bupati, pendekatan partisipatif seperti ini akan menjamin keberlanjutan program sosial karena tumbuh dari rasa memiliki masyarakat itu sendiri.
Kehadiran Bupati di tengah warga Dusun Bulutangkir disambut hangat. Dalam suasana penuh kekeluargaan, ia berbincang dengan warga mengenai cara-cara sederhana menumbuhkan kepedulian sosial, mulai dari membantu tenaga, menyumbang material, hingga menjaga lingkungan sekitar.
Bagi warga, kunjungan Bunda Indah tidak hanya menghadirkan bantuan, tetapi juga menyalakan kembali semangat guyub rukun dan saling peduli.
“Kalau kita menunggu anggaran pemerintah, tidak akan cukup. Tapi kalau seluruh warga bergerak, semua jadi ringan. Inilah yang ingin saya tanamkan di Lumajang,” tegas Indah.
Gerakan sosial berbasis gotong royong ini diharapkan menjadi pondasi pembangunan sosial Kabupaten Lumajang di masa depan bahwa kesejahteraan tidak hanya dibangun dari kebijakan pemerintah, tetapi juga dari kekuatan hati dan solidaritas antarwarga.