BERKAH News24 - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) kembali menggelar program Cerdas Digital (CERDIG) berupa pelatihan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bagi kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU).
Bertajuk Pelatihan AI untuk Pengelolaan Media Sosial dan Dakwah bagi Kader Fatayat NU, kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dari berbagai wilayah Jawa Timur, yang berlangsung di Surabaya.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Diskominfo Jatim dan Relawan TIK Jawa Timur, sekaligus bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri 2025. Tujuannya adalah mendorong kader Fatayat NU menjadi pendakwah digital yang cerdas, berakhlak, dan mampu memproduksi konten positif di ruang digital.
Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Jatim, Gugi Alifrianto Wicaksono, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran perempuan muda NU dalam menghadapi tantangan era digital.
“Kader Fatayat NU diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga da’iyah digital yang mampu menjawab kesenjangan talenta digital dengan konten yang santun dan berdaya,” ujarnya.
Ketua Fatayat NU Jawa Timur, Siti Maulida, turut mengapresiasi kerja sama antara Diskominfo Jatim, Relawan TIK, dan Fatayat NU. Ia menekankan pentingnya literasi digital dalam membentuk karakter perempuan yang bijak dan produktif di media sosial.
“Kami berharap kader Fatayat mampu berdakwah dengan narasi positif, menjaga nilai Aswaja dan kebangsaan dalam setiap konten,” katanya.
Wakil Menteri Koperasi RI, Farida Faricha, yang juga pengurus Fatayat NU Pusat, turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif pelatihan digital ini. Ia berharap kader Fatayat NU Jatim dapat mempraktikkan ilmu digital yang diperoleh untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan bergabung dengan Koperasi Merah Putih.
Pelatihan terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama diisi oleh Akasa Ash Shiddiqy Adnan dari Relawan TIK Jatim dengan materi Mengoptimalkan Strategi Konten Media Sosial dengan AI.
Ia menjelaskan bahwa AI dapat memperkuat branding dan efektivitas dakwah digital yang moderat dan beretika.
"Pemanfaatan kecerdasan buatan atau AI dalam strategi konten media sosial menjadi langkah penting bagi Fatayat NU untuk memperkuat branding, meningkatkan efektivitas dakwah digital yang moderat dan beretika, serta membangun citra organisasi yang kredibel dan berdaya di ruang digital,” kata Akasa.
Sesi kedua dibawakan oleh Selamet atau yang biasa dipanggil Kak Shela dengan tema Membuat Konten Media Sosial Memanfaatkan AI. Ia menekankan pentingnya kemampuan teknis dan etika dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk pembuatan konten yang positif dan menarik.
“Kecerdasan buatan atau AI menjadi solusi kreatif bagi kader Fatayat NU untuk menghasilkan konten dakwah dan publikasi digital yang menarik, cepat, dan bernilai positif, dengan tetap menjunjung etika, literasi kritis, serta menjaga citra dan nilai-nilai NU di ruang digital,” tuturnya.
Melalui program CERDIG, Diskominfo Jatim menegaskan komitmennya untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, khususnya kelompok perempuan berbasis keagamaan, agar mampu menjadi agen perubahan positif di era transformasi digital.(vin/s)