Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Pemkab Angkat Potensi Cokelat Banyuwangi Lewat Festival

BERKAH News24 - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus mengangkat potensi cokelat sekaligus menguatkan posisi Banyuwangi sebagai salah satu daerah penghasil kakao terbaik di dunia melalui Festival Cokelat.

Festival Cokelat Banyuwangi ini digelar di destinasi wisata Waduk Sidodadi kawasan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 5 Kalirejo-Kendenglembu, Kecamatan Glenmore, Sabtu (21/6) dan Minggu (22/6).

"Festival ini untuk mempromosikan potensi cokelat Banyuwangi, yang dikenal merupakan salah satu terbaik di dunia," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Minggu.

Budi daya cokelat terbaik, salah satunya ada di perkebunan kakao Kendenglembu, Banyuwangi merupakan sentra produktivitas dan keberlanjutan budi daya kakao.

Sementara Regional Head PTPN I Regional 5, Winarto mengemukakan bahwa di perkebunan kakao Kendenglembu menghasilkan kakao lindak atau dikenal kakao bulk, kakao mulia atau kakao Edel (fine cocoa).

"Kakao jenis edel ini yang paling diminati ekspor, dan menjadi salah satu varian kakao terbaik dan termahal di dunia," ujarnya.

Menurut Winarto, perkebunan kakao di Banyuwangi telah mengekspor kakao jenis bulk dan edel ke berbagai negara di Asia, Afrika dan Eropa. Seperti Jepang, Gana, Swiss dan Belanda. Di Jawa Timur, kakao jenis edel hanya bisa ditemukan di Banyuwangi.

Ia menyebutkan, perkebunan kakao yang dikelola PTPN I Regional 5 di Banyuwangi memiliki luas lahan sekitar 220 hektare, rinciannya 94 hektare kakao edel dan 126 hektare kakao bulk.

"Tahun depan kami akan mengembangkan lagi perkebunan kakao seluas 80 hektare, dari yang sudah eksisting 220 hektare, sehingga totalnya nanti sekitar 300 hektare," kata Winarto.

Festival Cokelat Banyuwangi diramaikan berbagai suguhan dan atraksi menarik, seperti gandrung, jalan sehat gembira, lomba mewarnai, lomba fesyen anak hingga edukasi kakao untuk pelajar.

Ada pula lomba kuliner olahan cokelat, tahun ini juga ditambahkan kategori kopi dan gula, mengingat di Kecamatan Glenmore adalah penghasil kedua komoditas tersebut.(ant)

close
Pasang Iklan Disini