Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Diskominfo Jatim Dorong Mahasiswa Kuasai Analisis Data Lewat Workshop Statistik Sektoral

BERKAH News24 - Meningkatkan literasi data di kalangan generasi muda, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Workshop Statistik Sektoral Seri 6 bertema “Data Driven Lead Generation”, sebagai wadah pembelajaran sekaligus ruang kolaborasi bagi mahasiswa dari Universitas Bhayangkara (Ubhara) dan Universitas Surabaya (Ubaya) untuk memahami pentingnya pemanfaatan data terbuka dalam mendeteksi peluang, merumuskan strategi, hingga menciptakan inovasi.

Dalam sambutannya, yang dibacakan Kepala Bidang Data dan Statistik, Imam Fahamsyah, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin menyampaikan  kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung Nawa Bhakti Satya – Jatim Cerdas, khususnya peningkatan literasi data dan keterampilan analisis informasi di kalangan generasi muda.

“Era digital telah melahirkan gelombang besar transformasi. Data kini menjadi bahan baku utama dalam pengambilan keputusan – baik di pemerintahan, swasta, dunia akademik, bahkan kehidupan sehari-hari,” ungkap Sherlita.

Dikatakannya, workshop ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman praktis dan konseptual tentang bagaimana data dapat digunakan untuk mendeteksi peluang, membentuk strategi, dan menciptakan solusi inovatif. Pendekatan data-driven lead generation dipaparkan tidak hanya sebagai metode bisnis, tetapi juga sebagai strategi sosial dalam membangun solusi berbasis kebutuhan nyata masyarakat.

Diskominfo Jatim juga mendorong pemanfaatan Portal Open Data Jatim, sebuah platform yang menyediakan berbagai data sektoral secara terbuka untuk publik. Mahasiswa dan peneliti diharapkan dapat mengakses dan menganalisis data ini sebagai bagian dari riset akademik maupun pengembangan solusi digital.

Sherlita berharap, keterbukaan data adalah fondasi kuat untuk membangun kebijakan yang inklusif dan inovatif. Kami harap mahasiswa menjadi agen perubahan yang cerdas dan etis dalam pemanfaatan data.

Pemanfaatan open data menjadi semakin penting dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) lintas sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, hingga ketenagakerjaan dan penguatan peran perempuan, pemuda, serta penyandang disabilitas.

Sementara, Narasumber yang juga Senior Data Analyst PT Cemerlang Statistika Indonesia (StatsMe), Rima Khuswatul Laila menekankan pentingnya peran statistik sektoral dalam era transformasi digital. “Mahasiswa harus mulai membiasakan diri melihat data sebagai kompas dalam membaca peluang, baik dalam konteks penelitian maupun karier profesional. Dengan pemanfaatan open data, kita bisa menghasilkan analisis yang berdampak dan berbasis kebutuhan riil di lapangan,” ujar Rima.

Selain meningkatkan kapasitas teknis mahasiswa, workshop ini juga membuka ruang kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri data. Diharapkan, jejaring ini menjadi fondasi terbentuknya ekosistem statistik sektoral yang kuat dan berkelanjutan.

Pemanfaatan data terbuka (open data) menjadi semakin penting dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) lintas sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, hingga ketenagakerjaan dan penguatan peran perempuan, pemuda, serta penyandang disabilitas.

Hal ini menjadi sorotan dalam kegiatan bertema “Data Disabilitas” yang digelar oleh Sekretariat Kominfo pada 23 Juni 2025, bekerja sama dengan DPRD Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Data dan Statistik, dengan keterlibatan aktif mahasiswa sebagai mitra literasi dan riset. “Jika data dan statistik dikelola dengan baik, ini bisa menjadi fondasi pembangunan SDM yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Rima

Open Data Jawa Timur, yang kini bisa diakses publik, menjadi sumber data sekunder yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dan perangkat terkait. Hingga kini, 41 perangkat daerah dan rumah sakit telah tergabung dalam program Satu Data Jawa Timur.

Data ini tidak hanya dikumpulkan, tetapi juga dianalisis dan dikelola oleh lembaga-lembaga seperti Kominfo, BPS, dan BSSN. Salah satu upaya untuk mendorong literasi data di kalangan mahasiswa dan pelajar adalah lewat ajang Jatim Datathon kompetisi berbasis data terbuka yang mengasah keterampilan analisis statistik dan pemanfaatan data sektoral. “Berawal dari sebuah UKM saja, kita butuh data. Industri, termasuk fesyen, harus berlandaskan pada riset. Semua keputusan berbasis data akan lebih akurat,” tambah Rima.

Kolaborasi lintas sektor juga dilakukan, seperti bersama Muhammadiyah dan Muslimat NU melalui kegiatan literasi digital di daerah-daerah seperti Banyuwangi. Rima menyoroti fenomena meningkatnya pengangguran, khususnya di kota-kota besar seperti Surabaya. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya adaptif terhadap perkembangan teknologi, termasuk AI. “AI berkembang pesat, tapi kebijakan kita belum cukup responsif. Kita butuh sistem terpadu yang bisa menghubungkan data kebutuhan tenaga kerja dengan pencari kerja dalam waktu singkat,” jelasnya.

Pekerjaan di tahun 2030 diprediksi akan berubah drastis. Sejumlah pekerjaan akan tergeser, seperti jasa makanan, administrasi, transportasi, manufaktur non-otomatis, hingga petani dan tenaga keamanan. Sebaliknya, profesi seperti data scientist, AI developer, digital marketer, content creator, hingga biotechnology expert akan sangat dibutuhkan.

Rima mengusulkan pentingnya pengembangan sistem digital yang terintegrasi dengan analisis sektoral. Data dari perangkat daerah dapat dianalisis untuk mengidentifikasi tren tenaga kerja, lokasi dengan permintaan tinggi, serta waktu puncak kebutuhan SDM.

“Analisis sektoral ini hanya perlu dilakukan sekali untuk dijadikan dasar perencanaan. Bisa untuk membangun website, aplikasi, bahkan sistem kebijakan daerah. Sangat strategis dan efisien,” tutupnya. (hjr)

close
Pasang Iklan Disini