Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Cerita Muayatur Rohmah, Jemaah Haji Disabilitas Asal Jember

BERKAH News24 - Berangkat haji ke Baitullah bisa menjadi impian bagi seluruh umat islam, termasuk Muayatur Rohmah, seorang jemaah haji kloter 32 Embarkasi Surabaya. Muayatur yang merupakan warga Kecamatan Mumbulsari asal Jember ini tak percaya tahun ini bisa berkesempatan memenuhi panggilan Allah ke tanah suci meskipun dalam keadaan keterbatasan fisik tidak memiliki kedua kaki sempurna. 

“Alhamdulilah atas segala limpahan karunia dari Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berhaji di Tanah Suci,” tutur Muayatur, di Surabaya, Rabu (14/5/2025).

Meski dalam keadaan keterbatasan fisik, Muayatur sehari-hari bekerja sebagai seorang penjahit. Upahnya dari hasil bekerja, Ia sisihkan sedikit demi sedikit untuk ditabungkan haji. “Punya uang 50 ribu, 100 ribu atau berapapun itu, saya tabung sedikit demi sedikit, dengan niat dapat mendaftar haji,” tutur wanita usia 77 tahun ini.  

Setelah terkumpul uang, Muayatur langsung mendaftar haji pada tahun 2012 lalu. Selain menjahit, Muayatur diketahui juga memiliki sepetak sawah yang disewakan. Uang dari hasil sewa itu, selain untuk keperluan sehari-harinya, juga diriya pakai untuk tambahan mendaftar maupun melunasi biaya haji.

“Suami saya sudah tiada, kebetulan juga saya ada keponakan yang sudah saya rawat dari kecil hingga sekarang sudah berumah tangga. Pendapatan dari menjahit tidak tentu. Alhamdulillah masih ada sebidang sawah yang meskipun ukurannya tidak terlalu luas tetapi sangat membantu saya,” jelas Muayatur.

Dalam keadaan keterbatasan fisik, Ia bahkan mampu masuk ke dalam bus menuju Bandara Internasional Juanda dengan menggunakan kedua lututnya sebagai tumpuan, meski sebelumnya dibantu petugas menggunakan kursi roda dari kamar ke depan pintu masuk bus.

"Saya masih punya semangat walaupun kondisi saya seperti ini. Saya tidak ingin merepotkan sepupu saya yang setia menemani saya selama perjalanan ini. Semua saya niatkan untuk ibadah kepada Allah," kata Muayatur.

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh.) Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo menjelaskan, jemaah yang mrmiliki disabilitas fisik bukan penghalang untuk menunaikan ibadah haji.  

"Tuna daksa tidak menghambat untuk berangkat haji karena ada pendampingan, petugas tetap membantu. Syarat utamanya adalah sehat secara fisik dan psikologis, sehingga bisa menjalankan ibadah haji sesuai syariat," ujar Sugiyo.

Ia pun mengapresiasi semangat Muayatur yang dinilai dapat memotivasi jemaah lain yang memiliki keterbatasan fisik. "Saya pikir ini motivasi yang luar biasa, apalagi di masyarakat Jember, ibadah haji merupakan hal yang sakral," ucap Sugiyo.

Muayatur kini telah berangkat ke Madinah bersama kloter 32 pada Minggu (11/5/2025) bersama dengan sepupunya. Perjuangan hidupnya di tengah keterbatasan fisik, menjadi inspirasi bagi banyak orang supaya tetap mengejar impian dengan tak gentar.(vin/s)

close
Pasang Iklan Disini