Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

EMT 4 Jawa Timur Lakukan Layanan Kesehatan dan Asesmen Lingkungan Pasca Banjir di Pidie Jaya

BERKAH News24 - Emergency Medical Team (EMT) 4 Jawa Timur melakukan dua kegiatan utama dalam respon pascabencana banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Rabu (24/12/2025). Kegiatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan bagi warga serta asesmen lanjutan terkait sanitasi lingkungan dan ketersediaan air bersih.

Koordinator EMT 4 Jawa Timur, Dr. Mukhamad Fathoni, S.Kep., Ners., MNS, menjelaskan bahwa pada pagi hari tim relawan kesehatan Jawa Timur terfokus memberikan layanan medis kepada masyarakat di Gampong Beurawang, Kecamatan Meureudu.

“Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tim dokter dan perawat kepada bapak-bapak dan ibu-ibu warga terdampak. Selain itu, kami juga melakukan asesmen lanjutan terutama terkait air bersih dan kondisi lingkungan,” ujar Dr. Fathoni.

Dalam asesmen tersebut, tim menemukan permasalahan serius berupa bangkai hewan ternak yang masih berada di beberapa titik permukiman. Dari hasil asesmen ulang, EMT 4 mendapati lima lokasi bangkai hewan yang belum terkubur, dengan total temuan 13 ekor sapi, satu ekor gajah, serta sejumlah unggas seperti ayam dan bebek. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya lalat yang berpotensi menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.

“Bangkai-bangkai ini sudah terkubur selama hampir dua minggu sejak banjir bandang. Jika tidak segera ditangani, berisiko menimbulkan krisis kesehatan lanjutan,” jelas Dr. Fathoni.

Tim EMT 4 berencana melakukan pengukuran teknis lokasi pemakaman bangkai hewan pada keesokan harinya, dilanjutkan dengan pembersihan serta penyemprotan disinfektan. Rencana ini telah dikomunikasikan dengan aparatur desa setempat setelah mendapat izin dari tokoh masyarakat.

Sementara itu, anggota EMT 4 Jawa Timur, Aria Kusuma Aji, S.Kep., Ns, menambahkan bahwa tim juga menemukan kerusakan serius pada sumber air bersih warga. “Sumber utama air bersih rusak karena mesin dan pompa PDAM tertimbun lumpur. Saat ini, sumber air yang masih bisa dimanfaatkan hanya berada di sekitar musala desa,” ungkap Aria.

Terkait bangkai hewan, Aria menjelaskan bahwa sebagian bangkai ternak dan unggas masih berada di permukaan tanah, sehingga perlu segera dikuburkan dan disanitasi untuk mencegah penyebaran penyakit.

“Kami mendapat informasi dari warga bahwa dampaknya sudah terasa, seperti ternak ayam dan bebek yang mati setelah memakan bangkai. Karena itu, penanganan harus segera dilakukan,” katanya.

EMT 4 Jawa Timur berencana mengusulkan kepada Dinas Kesehatan terkait kebutuhan penyemprotan disinfektan serta pengadaan alat pelindung diri, termasuk sarung tangan. Selain itu, tim akan berkolaborasi dengan pemerintah desa dan masyarakat melalui kegiatan kerja bakti pemakaman bangkai hewan.

“Penanganan ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kami akan bekerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, rumah sakit, dan pihak desa agar lingkungan kembali aman dan risiko penyakit dapat dicegah,” pungkas Aria. (hjr)

close
Pasang Iklan Disini