BERKAH News24 - Melalui Inspektorat Kabupaten Madiun, Pemkab Madiun mengadakan workshop GRC (Governance, Risk Management, and Compliance) yang merupakan pendekatan terpadu untuk mengelola tujuan organisasi, risiko, dan kepatuhan terhadap peraturan. Bertempat di Bima Ballroom Madiun, Rabu (8/10/2025).
Laporan Kepala Inspektorat Kabupaten Madiun, Joko Lelono mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, agar tercipta pemerintahan yang transparan, terpercaya, bersih, dan akuntabel. Selain itu, mempercepat pencapaian visi dan misi Kabupaten Madiun, yaitu mewujudkan pemerintahan yang Bersih, meningkatkan pelayanan, serta mengembangkan dan memanfaatkan potensi sumber daya dan teknologi.
Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah) yang memiliki lima unsur penting, yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Kegiatan Pengendalian Informasi dan Komunikasi, serta Pemantauan Pengendalian Intern.
“Ini dalam rangka membantu mempercepat membangun visi misi yang pertama, sesuai visi misi pak bupati dan wakil bupati Madiun Bersahaja didalam pemerintahan, OPD. Mulai dari komitmen pucuk pimpinan, hari ini sekretaris dalam rangka paham untuk tata kelola didalam kepatuhan terhadap regulasi”, paparnya.
Lebih lanjut, Kepala Inspektorat berharap seluruh peserta dapat mengikuti workshop ini dengan sungguh-sungguh, menyampaikan semua kekurangan dan kendala kepada narasumber agar Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Madiun dapat berjalan sesuai rencana dan berhasil.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Madiun Purnomo Hadi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah diklat tentang Governance, Risk Management and Compliance (GRC) bagi orang kedua di masing-masing dinas yaitu sekretaris dinas, sekretaris kecamatan dan sebagainya yang notabene harus kuat di bidang administrasi.
Dengan prinsip mengajari tentang tata kelola pemerintahan yang benar, karena jabatan yang diemban oleh seorang pimpinan itu ada amanah yang digenggam. Maka dari itu, harus berani menerima resiko apapun tanpa ada rasa takut.
“Kalau kita takut prinsipnya kita harus belajar, karena selama menerima jabatan kita harus tahu bahwa semuanya ada amanah yang digenggam”, paparnya.
Dirinya berharap dengan kegiatan ini semuanya memiliki kemampuan birokrasi yang baik, namun dalam bekerja nantinya juga harus mengedepankan dengan hati nurani. Sehingga diharapkan ending-nya nanti akan mempunyai seorang abdi negara yang mampu melayani masyarakat dengan baik.
“Tolong kita bekerja pada hati nurani, karena hati nurani tidak akan pernah bohong. Hati nurani akan selalu baik dan Insya Allah akan mempunyai abdi negara yang membawa kebaikan untuk semuanya”, tutupnya.
Adapun dalam kegiatan ini, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang dipimpin oleh narasumber dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Pusat, Adi Widodo.