Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

SPPG Dapur Hibrid Gresik : Inovasi Pemenuhan Gizi Anak Sekolah Kolaborasi Pemerintah dan Industri

BERKAH News24 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus memperkuat komitmen dalam mendukung pemenuhan gizi anak sekolah. Langkah strategis itu diwujudkan melalui peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Hibrid di lingkungan Yayasan Perguruan Pendidikan Nahdlatul Ulama (PPNU) Trate.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Gresik, Yayasan PPNU Trate, dan PT Petrokimia Gresik melalui dana tanggung jawab sosial (CSR). Inisiatif tersebut menjadi bagian penting dari dukungan daerah terhadap program prioritas nasional “Makan Bergizi Gratis” (MBG) yang dijalankan pemerintah pusat.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan apresiasi kepada PT Petrokimia Gresik yang telah mengambil peran aktif dalam pembangunan dapur gizi hibrid di Gresik. “Hari ini adalah momentum penting bagi kita semua. Terima kasih kepada PT Petrokimia Gresik yang telah memberikan perhatian luar biasa terhadap program prioritas Presiden melalui CSR-nya,” ujar Bupati Yani.

Menurutnya, SPPG Dapur Hibrid bukan sekadar fasilitas fisik, melainkan wujud konkret sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan industri dalam menyiapkan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Bupati Yani menjelaskan bahwa istilah “hibrid” dalam SPPG mencerminkan semangat kolaborasi lintas sektor serta inovasi dalam tata kelola dapur gizi. “SPPG Hibrid hadir sebagai transformasi dari kantin sekolah menjadi dapur gizi terstandar. Dapur ini dibangun di dalam lingkungan pendidikan tanpa meniadakan kantin lama, justru menguatkannya menjadi pusat penyedia gizi yang terintegrasi,” jelasnya.

Dengan konsep tersebut, rantai penyediaan makanan bergizi menjadi lebih pendek, sehingga anak-anak dapat memperoleh asupan sehat langsung di tempat belajar. Bupati menekankan agar penyelenggaraan SPPG mengutamakan kualitas gizi, keamanan pangan, dan higienitas dapur.

“Fokus kita bukan pada jumlah, tapi kualitas. Pastikan setiap menu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, aman dikonsumsi, dan dikelola secara bersih. Puskesmas juga harus rutin melakukan pengawasan agar tidak timbul masalah di kemudian hari,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar keberadaan SPPG dapat bersinergi dengan program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, terutama dalam hal pemenuhan bahan baku dan logistik agar lebih mandiri dan berkelanjutan.

Ketua Yayasan PPNU Trate Elvi Wahyudi menjelaskan, pembangunan SPPG Dapur Hibrid dilakukan melalui pendampingan Pemkab Gresik dan dukungan CSR PT Petrokimia Gresik dengan nilai investasi sekitar Rp1,3 miliar. Proyek ini berlangsung sejak Juli hingga Oktober 2025 dengan memanfaatkan fasilitas kantin sekolah yang disulap menjadi dapur gizi berstandar nasional.

“SPPG Dapur Hibrid ini melayani 3.059 siswa di lingkungan Yayasan PPNU Trate, meliputi MINU Trate Putra (576 siswa), MINU Trate Putri (641 siswa), SDNU 1 Trate (707 siswa), SDNU 2 Trate (53 siswa), MTs NU Trate (404 siswa), dan SMK NU Trate (678 siswa),” jelas Wahyudi.

Dapur tersebut telah memperoleh tiga sertifikat utama, yaitu: Sertifikat air higienis dan sanitasi dari Dinas Lingkungan Hidup, Sertifikat penjamah makanan dari Dinas Kesehatan, dan Sertifikat laik higiene dan sanitasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.

“Semua standar kami penuhi agar makanan yang dihasilkan tidak hanya lezat, tetapi juga aman dan bergizi,” pungkas Elvi.

Pembangunan SPPG Dapur Hibrid di Gresik menjadi salah satu contoh nyata implementasi visi satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran dalam memperkuat kedaulatan pangan dan kesehatan generasi muda. Melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan industri, Indonesia menegaskan komitmennya menuju generasi emas 2045 yang sehat dan produktif.

close
Pasang Iklan Disini