BERKAH News24 - Lavatur Semeru di Kecamatan Pronojiwo kini menjelma sebagai destinasi wisata petualangan sekaligus motor penggerak ekonomi masyarakat. Kawasan yang dulunya sepi kini ramai dengan deru jeep wisata dan kunjungan ribuan wisatawan.
Salah satu pengelola, Tolip Ciko, mengenang kondisi Lavatur sebelum berkembang. “Dulu tempat ini seadanya, tidak tertata. Sekarang Alhamdulillah, sudah rapi, fasilitas lengkap, dan jadi sumber rezeki banyak warga,” ujarnya, Minggu (28/9/2025).
Transformasi ini lahir dari inisiatif warga setempat, seperti Muhammad Rizal dan Haji Gozin, yang menggerakkan masyarakat untuk menata jalur, merawat alam, serta mengelola potensi kaki Semeru menjadi destinasi wisata profesional.
Saat ini, Lavatur menaungi lebih dari 150 unit jeep wisata yang seluruhnya dikelola warga. Tarifnya sekitar Rp700.000 per jeep berkapasitas empat orang, termasuk paket kunjungan ke destinasi unggulan Pronojiwo seperti Air Terjun Tumpak Sewu yang dikenal sebagai “Niagara Indonesia”.
Menurut Tolip, keberadaan Lavatur berdampak langsung pada perekonomian masyarakat. “UMKM jalan, anak-anak yang dulu menganggur sekarang bekerja, sopir punya penghasilan tetap. Bahkan ada warga yang bisa membeli jeep sendiri. Semua perputaran uangnya kembali ke masyarakat,” jelasnya.
Manfaat ekonomi tidak hanya dirasakan pengemudi jeep, tetapi juga pedagang kecil, pelaku kuliner, dan penjual suvenir. Warung kopi hingga produk lokal kini menjadi bagian dari rantai ekonomi wisata Lavatur.
Bagi masyarakat Pronojiwo, Lavatur bukan hanya tempat wisata, melainkan simbol kebanggaan. Generasi muda pun memiliki peluang untuk tetap tinggal dan berkarya di desa tanpa harus merantau ke kota.
Lavatur Semeru menjadi bukti bahwa pariwisata berbasis komunitas mampu menggerakkan ekonomi daerah secara berkelanjutan. Dari kawasan yang dulunya terlupakan, kini Pronojiwo bangkit sebagai ikon baru pariwisata Lumajang.