Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Diskominfo, Kadin, dan DPRD Jatim Dorong Literasi Digital untuk Perkuat UMKM

BERKAH News24 - Transformasi digital kini menjadi tuntutan di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan dunia usaha. Menyikapi hal ini, DPRD Jawa Timur bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim, Kadin Jatim, serta Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jatim menggelar Dialog Sinergitas Peningkatan Literasi Masyarakat bertema “Transformasi Digital dalam Perdagangan: Peluang dan Tantangan” di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Kamis (28/8/2025).

Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menegaskan literasi digital menjadi kebutuhan mendesak bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Berdasarkan data, baru sekitar 45–46 persen UMKM yang memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran, sementara di sektor produksi hanya 15 persen. “Digitalisasi keuangan misalnya, bisa memudahkan pencatatan stok hingga perhitungan penjualan. Sayangnya, pemanfaatannya masih minim,” ujarnya.

Menurut Adik, sebagian besar UMKM masih dikelola secara konvensional, bahkan banyak yang dijalankan oleh generasi baby boomer yang belum terbiasa dengan teknologi. Karena itu, pelatihan literasi digital perlu diperluas agar lebih intensif dan mudah diakses. “Melalui kerja sama dengan Kominfo, kami ingin literasi digital berkembang tidak hanya di pemasaran, tetapi juga di keuangan UMKM,” imbuhnya.

Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, dalam sambutannya secara virtual menekankan bahwa perkembangan digital sangat terkait dengan pola konsumsi informasi masyarakat. Data Kementerian Komunikasi dan Digital menunjukkan 72,6 persen masyarakat Indonesia kini mengandalkan media sosial sebagai sumber utama informasi. Namun, riset APJII menyebut media sosial juga menjadi kanal paling rawan penyebaran hoaks.

“Kondisi ini mengharuskan masyarakat cerdas dan kritis dalam menggunakan teknologi. Karena itu, peningkatan literasi digital menjadi upaya serius Pemprov Jatim untuk menciptakan ruang digital yang sehat,” tegas Sherlita. Ia berharap dialog ini menjadi ikhtiar bersama membangun masyarakat yang melek digital sekaligus tangguh menghadapi derasnya arus informasi.

Senada, Anggota Komisi A DPRD Jatim, Freddy Poernomo, mengingatkan bahwa digitalisasi bukan hanya sebatas penggunaan media sosial atau platform dagang. Perlindungan masyarakat dari konten digital juga harus diperhatikan. “Era globalisasi membawa peluang sekaligus jebakan. Literasi digital hadir agar masyarakat tidak mudah terjebak penipuan atau penyalahgunaan teknologi,” katanya.

Fredi menilai kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk memperkuat ekosistem digital. Pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, dan komunitas harus bersatu agar UMKM lebih berdaya dalam memperluas pasar, meningkatkan promosi, sekaligus melindungi produk lokal dari gempuran persaingan global.

Sementara itu, Ketua DPD Aptiknas Jatim, Ageng Permadi, menekankan bahwa setiap perusahaan pada dasarnya adalah perusahaan teknologi. Menurutnya, transformasi digital merupakan perjalanan tanpa garis akhir yang menuntut adaptasi berkelanjutan. “Yang bertahan bukan yang terbesar, tapi yang paling cepat beradaptasi. Transformasi digital itu tidak pernah selesai, kalau merasa sudah di garis akhir pasti akan tergilas,” ujarnya.

Ageng menambahkan, inti dari transformasi digital ada pada konsumen. Perilaku pelanggan kini banyak dipengaruhi algoritma digital, sehingga UMKM dituntut memanfaatkan peluang melalui marketplace, media sosial, hingga sistem pembayaran digital.

Melalui dialog ini, DPRD Jatim bersama pemerintah daerah menegaskan komitmen untuk membuka ruang kerja sama lebih luas, agar perkembangan teknologi benar-benar menghadirkan manfaat nyata berupa peningkatan daya saing ekonomi, perlindungan konsumen, dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. (hjr)

close
Pasang Iklan Disini