BERKAH News24 - Plt Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Timur, Akhmad Jazuli, menegaskan pentingnya kepemimpinan birokrasi yang adaptif dan terus berkembang dalam menghadapi perubahan zaman.
Hal itu ia sampaikan saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VI dan VII serta menutup PKA Angkatan II dan III Tahun 2025 di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Kamis (31/7/2025).
Dalam sambutannya, Jazuli menyoroti peran strategis pelatihan kepemimpinan dalam membentuk aparatur sipil negara (ASN) yang kompeten, inovatif, dan mampu menjawab tantangan global. Ia menekankan bahwa birokrasi harus terus berprogres dan berproses memperbaiki diri melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Kepemimpinan menjadi salah satu kunci keberhasilan yang dinamis. Perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi menuntut kita terus beradaptasi dalam cara memimpin dan mengelola organisasi," ujar Jazuli.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa paradigma lama yang menganggap pemimpin adalah sosok yang dilahirkan sudah tidak relevan. Kini, yang penting bukan sekadar siapa pemimpin itu, melainkan apa yang dilakukan oleh pemimpin dalam jabatannya. "Bukan sekadar memegang jabatan, tapi bagaimana memanfaatkan jabatan itu untuk membawa perubahan," tegasnya.
Dalam acara tersebut, Jazuli juga menyambut peserta PKA Angkatan VI dan VII, serta menyampaikan selamat kepada peserta Angkatan II dan III yang telah menyelesaikan pelatihannya. Ia menekankan bahwa pelatihan bukan hanya ruang belajar formal, tetapi juga wadah interaksi sosial antarpeserta dari berbagai daerah yang menjadi nilai tambah.
"Sering saya sampaikan, padi meletek bukan karena angin, tapi karena gesekan sesama padi saat ditumbuk. Begitu pula peserta pelatihan saling memotivasi, berinteraksi, dan belajar dari satu sama lain," katanya dengan perumpamaan khas.
Mengakhiri sambutannya, Jazuli menyoroti pentingnya publikasi atas kinerja kepemimpinan ASN. Ia mengajak peserta pelatihan untuk menjadi pemimpin yang bukan hanya baik, tapi juga mampu menunjukkan kebaikannya secara terbuka dan bijaksana.
"Jadilah pemimpin seperti jeruk. Baunya harum, rasanya pun enak. Bukan seperti minyak wangi yang hanya harum tapi rasanya pahit. Kepemimpinan saat ini menuntut transparansi dan kemampuan berkomunikasi yang baik, termasuk melalui media sosial," pesannya.
Ia juga menekankan, bahwa peningkatan kualitas keilmuan harus disertai sikap santun dan objektif, terutama dalam memberikan masukan kepada pimpinan daerah. ASN diharapkan mampu berkontribusi dengan pendekatan yang cerdas dan etis. (hjr)