BERKAH News24 - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan Praktikum Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan yang dilaksanakan oleh Program Studi S1 Pengelolaan Hutan, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS), di kawasan Hutan Lindung Petak 1d-2, RPH Licin, BKPH Licin.
Mewakili Administratur KPH Banyuwangi Barat, Kepala Seksi (KSS) Kemitraan Produktif, Suwadi, di kantornya, Rabu (18/6/2025) menyambut hangat kedatangan 102 mahasiswa semester dua beserta dosen pembimbing dari UNS. Ia menyatakan bahwa Perhutani sangat peduli terhadap kegiatan akademik yang berlangsung di kawasan hutan.
“Perhutani sangat concern terhadap kegiatan civitas akademika. Ini menjadi bukti nyata kepedulian kami dalam mendukung proses pembelajaran dan pengembangan keilmuan di bidang kehutanan,” ujar Suwadi.
Ia juga menjelaskan bahwa pengelolaan hutan oleh Perhutani meliputi tata hutan, penyusunan rencana pengelolaan, pemanfaatan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, serta perlindungan dan konservasi alam.
Kegiatan praktikum ini merupakan bagian dari mata kuliah wajib bagi mahasiswa tahun pertama, yang bertujuan mengenalkan mereka pada berbagai tipe ekosistem hutan seperti ekosistem pantai, mangrove, dataran rendah, dan pegunungan. Mahasiswa diharapkan mampu mengenali karakteristik vegetasi dan faktor lingkungan di tiap jenis ekosistem.
Kepala Program Studi Pengelolaan Hutan UNS, Yus Andhini, menyampaikan apresiasinya atas sambutan dan fasilitas yang diberikan Perhutani selama kegiatan berlangsung.
“Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat dari Perhutani KPH Banyuwangi Barat. Selama kegiatan, mahasiswa kami tidak hanya belajar teori, tapi juga langsung menyentuh pengelolaan hutan yang nyata,” ungkap Dhini, sapaan akrabnya.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Perum Perhutani dengan UNS di tingkat pusat. Ke depan, pihaknya berharap kerja sama bisa dilanjutkan dalam bentuk perjanjian kerja sama (PKS) yang lebih teknis dan aplikatif.
“Materi dari Perhutani sangat relevan dengan capaian pembelajaran kami. Mahasiswa mendapatkan gambaran langsung tentang pengelolaan kawasan hutan dan mengenal jenis-jenis tumbuhan khas hutan pegunungan,” pungkas Dhini.
Kegiatan ini memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dengan pengelola kawasan hutan negara dalam membangun pemahaman dan kesadaran konservasi sejak dini kepada generasi penerus kehutanan Indonesia. (jal/s)