BERKAH News24 - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menginstruksikan semua pelatihan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus terstandarisasi dengan tujuan pemberdayaan masyarakat.
"Dari Bandung ini saya menyatakan semua kementerian yang melakukan pelatihan kepada UMKM, harus menggunakan standar yang sudah diuji. Tidak boleh lagi ada asal pelatihan," kata Muhaimin selepas penutupan Bootcamp UMKM Berdaya Bersama di kawasan Braga Bandung, Jawa Barat.
Semua pelatihan, kata Muhaimin, harus satu standar dengan kualitas terjaga, terutama bisnis prosesnya dari mulai pelatihan, pendampingan, sampai bisa mandiri.
"Tidak boleh hanya menjadi proyek-proyek pelatihan yang instan tidak bermanfaat. Dari Bandung kita mulai," ujarnya.
Adanya bootcamp yang termasuk Program Perintis Berdaya Kemenko PM ini, kata Muhaimin, karena tidak ada waktu lagi untuk pelaksanaan perintah presiden agar Indonesia segera berdiri di atas laki sendiri dan tidak boleh lagi bergantung pada negara manapun, baik bidang pangan atau barang konsumsi nasional lainnya.
"Harus mandiri di atas kaki kita sendiri, supaya ketika terjadi kondisi global yang tidak menentu itu tidak berpengaruh pada kita. Nah dalam kondisi mandiri itu kita butuh UMKM yang kuat," ucapnya.
Karenanya itu, dia meminta Kemenko PM beserta kementerian di bawahnya, pemerintah daerah, dan investor swasta untuk bersinergi dan bahu-membahu menjadi jembatan untuk membuat UMKM kuat dan kokoh.
"Mari bersinergi bahu-membahu menjadi jembatan atau menjadi mak comblang bagi para pelaku UMKM untuk kuat dan kokoh agar yang membutuhkan bantuan pelatihan, bantuan modal, sehingga semua uang yang diberikan untuk tidak akan pernah hilang," katanya.
Kemenko PM menargetkan bootcamp UMKM seperti di Bandung yang dijalankan (18-21 Juni 2025) ini akan jadi standarisasi pendampingan dan pelatihan usaha masyarakat dan akan dijalankan di beberapa kota sehingga menciptakan berbagai hub industri masyarakat.
"Teknis pelatihan (terstandar) seperti di Bandung, di mana tiga hari pelatihan dan beberapa bulan pendampingan," ucap Muhaimin tanpa merinci standarisasi yang digunakan.
CEO Young on Top Billy Boen yang menjadi salah satu pembicara dalam acara penutupan bootcamp tersebut, mengungkapkan untuk pelatihan UMKM idealnya tidak bisa hanya satu pelatihan, tapi berkesinambungan, dengan target yang nyata yakni peningkatan omzet usahanya.
"Dalam UMKM gak bisa satu kali latihan tapi berkesinambungan. Apa sih KPI yang digunakan untuk pelatihan? Ya standar keberhasilannya ketika omzetnya naik sehingga dengan itu dia menciptakan lapangan kerja baru," tuturnya.
Bootcamp UMKM Berdaya Bersama di Bandung ini disebut memiliki 1.700 lebih pelaku usaha sekitar Bandung Raya, sebanyak 65 di antaranya lolos kurasi dan mengikuti bootcamp yang terdiri dari 50 usaha kecil-menengah, lima usaha Ekraf, lima usaha koperasi, dan lima usaha mikro.(ant)