BERKAH News24 - Sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus mendorong sinergi antarpemangku kepentingan dalam pengendalian inflasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai 11 hingga 15 Juni 2025, dengan fokus pada klaster pangan unggulan yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Timur.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Bank Indonesia untuk mendorong pemberdayaan ekonomi lokal, khususnya melalui penguatan kapasitas UMKM dan kemandirian ekonomi pesantren. Secara khusus, kegiatan ini menyasar empat lokasi strategis yang menjadi tulang punggung produksi pangan daerah, yaitu:
1. Gabungan Kelompok Tani Aneka Makmur di Dusun Kebonrejo, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri – dengan komoditas utama cabai.
2. Kelompok Tani Sumber Makmur 1 di Desa Miru, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan – dengan fokus pada produksi beras.
3. Kelompok Tani Harapan Jaya 1 di Desa Watuwungkuk, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo – yang mengembangkan komoditas bawang merah.
4. Pondok Pesantren Al Amin Prenduan Sumenep, Desa Pragaan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep – yang membina klaster ayam petelur.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim, M. Noor Nugroho, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi media strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, pelaku UMKM, pesantren, hingga komunitas tani lokal.
“Melalui kegiatan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025, kami ingin memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi daerah. Ini juga menjadi wujud komitmen Bank Indonesia untuk mendorong kemandirian ekonomi melalui ekosistem klaster pangan yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Asisten Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Joko Irianto, M.Si, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Bank Indonesia yang dinilai tepat sasaran dan berdampak langsung pada penguatan ekonomi masyarakat.
“Kegiatan ini sangat sejalan dengan upaya pengendalian inflasi daerah dan pemberdayaan ekonomi lokal. Kami mengapresiasi sinergi yang dibangun Bank Indonesia bersama para pelaku UMKM dan pondok pesantren, serta berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat Jawa Timur,” tuturnya.
Kegiatan lapangan ini juga membuka ruang dialog langsung antara pelaku usaha, petani, dan pengasuh pondok pesantren dengan perwakilan Bank Indonesia, guna menyerap aspirasi sekaligus merumuskan strategi pengembangan klaster pangan yang adaptif terhadap tantangan perubahan iklim, fluktuasi harga, serta dinamika pasar.
Melalui Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025, Bank Indonesia Jatim berharap dapat memperkuat peran UMKM dan pesantren sebagai pilar penting dalam mewujudkan ketahanan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. (jal/s)