BERKAH News24 - Sebanyak 120.000 bibit mangrove ditanam di pesisir Ujung Pangkah Wetan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dalam rangkaian kegiatan bertema “Investasi Lingkungan untuk Masa Depan Berkelanjutan.” Penanaman ini merupakan bagian dari kolaborasi jangka panjang PT Saka Energi Indonesia (PGN SAKA) bersama SKK Migas, pemerintah daerah, dan kelompok masyarakat sekitar yang telah berlangsung sejak 2009.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Direktur Utama PGN SAKA Intan Fauzi, Koordinator Departemen Operasional SKK Migas Kus Habib Amrullah, Plt. Bupati Gresik dr. Asluchul Alif, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Jatim Ir. Joko Iryanto, M.Si., serta Wakil Menteri Lingkungan Hidup RI Diaz Hendropriyono.
Dalam sambutannya, Diaz menegaskan pentingnya gerakan penanaman mangrove sebagai aksi nyata, bukan hanya simbolik. "Mangrove bukan hanya pohon. Ia adalah benteng hidup dari abrasi dan penyaring alami air laut, namun tidak akan berarti tanpa kesadaran menjaga lingkungan,” tegasnya.
Momentum ini tidak hanya mencerminkan kemitraan lintas sektor, tetapi juga menjadi ruang simbolis penyatuan antara negara, korporasi, dan masyarakat lokal. Bibit mangrove secara simbolis diserahkan kepada tokoh-tokoh desa dan kelompok masyarakat pesisir, termasuk Kepala Desa Pangkah Wetan dan Banyu Urip, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), serta Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).
Langkah ini menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan bukan sekadar tugas negara atau perusahaan, melainkan panggilan hidup bagi masyarakat yang menggantungkan nafkahnya dari laut dan pesisir.
Acara ditutup dengan aksi penanaman bersama yang dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup RI, diikuti oleh para pejabat dan peserta lainnya. Tangan-tangan yang menanam bibit hari itu seolah menyuarakan janji diam: bahwa di antara akar-akar muda mangrove, tumbuh pula komitmen untuk menjaga bumi.
Dengan total 120.000 bibit yang ditanam, kawasan pesisir Ujung Pangkah kini tidak hanya menumbuhkan hutan mangrove, tetapi juga harapan—bahwa masa depan lingkungan bisa tetap hijau, selama tangan-tangan manusia memilih untuk merawat, bukan merusak. (jal/s)