BERKAH News24 - Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tercatat mengalami tiga kali erupsi dengan ketinggian 700 meter hingga 900 meter di atas puncak pada Sabtu pagi.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 03.59 WIB dengan tinggi
kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak dan kolom abu teramati
berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya dan
barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan
durasi 150 detik.
Pada pukul 05.27 WIB gunung yang berada di perbatasan
Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, itu kembali erupsi dengan tinggi
kolom letusan kurang lebih 900 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas
sedang hingga tebal ke arah barat. Erupsi itu juga terekam di seismograf dengan
amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 165 detik.
"Terjadi erupsi kembali Gunung Semeru pada pukul
07.02 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati 700 meter di atas puncak atau
4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian
dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga
kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi itu terekam
di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 150 detik.
Ia menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status Gunung
Semeru yang masih Waspada atau Level II, yakni masyarakat dilarang melakukan
aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan
kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh
melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di
sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan
aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam
radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap
bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas,
guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang
berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang,
Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang
merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(antara)