BERKAH NEWS24 - Bupati Jombang, Warsubi, mencanangkan program "Belajar Wayang Bersama Abah Warsubi" di SD Negeri Jombatan 3 Jombang, Jawa Timur, yang merupakan bagian dari implementasi 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati.
Bupati Jombang Warsubi, di Jombang, Kamis mengatakan,
program ini bertujuan membentuk karakter peserta didik melalui jalur seni
budaya.
Dalam kegiatan itu, para siswa SDN Jombatan 3 mempelajari
wayang kulit dengan mengambil lakon Gatutkaca Lahir, yang diawali dengan
pengalunan tembang geguritan dan mocopat.
Ia mengatakan, kesenian memiliki peran penting dalam
pembentukan karakter bangsa. Melalui seni, anak-anak diajarkan tentang
keindahan, kebijaksanaan, nilai-nilai luhur, serta rasa cinta terhadap budaya
dan tanah air.
"Program belajar wayang ini menjadi langkah
strategis untuk membuka ruang ekspresi kreatif siswa di tengah tantangan dunia
pendidikan yang kini tak hanya fokus pada capaian akademik," ujar Bupati
Jombang yang akrab disapa Abah Warsubi.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari
gerakan pelestarian budaya yang selaras dengan visi besar menuju “Indonesia
Emas 2045”.
Menurutnya, wayang bukan sekadar pertunjukan, melainkan
media pendidikan moral, pengenalan tokoh bijak, simbol perjuangan, serta ajaran
nilai kehidupan.
Program "Wayang Masuk Sekolah" diharapkan
menjadi benteng kebudayaan di tengah arus modernisasi dan digitalisasi.
"Akar budaya harus tertanam kuat sebelum anak-anak mengenal budaya
asing," tegasnya.
Warsubi berharap program ini dapat diadopsi oleh
sekolah-sekolah lain di Jombang, agar pelestarian budaya dan pembentukan
karakter generasi muda dapat berjalan beriringan. Ia menilai, langkah kecil ini
dapat menjadi gerakan besar untuk masa depan Jombang dan Indonesia yang lebih
berbudaya, berkarakter, dan tangguh.
Sementara itu, Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Jombang, Wor Windari, menyampaikan bahwa kehadiran Abah Bupati
menjadi penyemangat bagi para siswa dalam belajar wayang kulit.
"Belajar wayang kali ini merupakan yang pertama kali
dilakukan oleh pelajar sekolah dasar, sebagai upaya menjaring bibit unggul
untuk melestarikan budaya leluhur," ujarnya.
Menurut Wor Windari, kegiatan ini merupakan bagian dari
program pengembangan kebudayaan berupa "seniman masuk sekolah".
Kegiatan ini diikuti oleh 100 siswa, didampingi 15 guru
pendamping, serta menampilkan pertunjukan oleh siswi berprestasi dari Kabupaten
Jombang.(ant)