BERKAH News24 - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kembali menegaskan komitmennya memperluas jejaring perdagangan dan investasi. Kali ini, Pemprov Jatim menggandeng Provinsi Kepulauan Riau dalam gelaran Misi Dagang dan Investasi 2025 yang berlangsung di Kota Batam.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Kadisperindag Jatim), Iwan, menekankan, misi dagang bukan sekadar rutinitas, melainkan strategi berkelanjutan untuk memastikan produk Jawa Timur mampu bersaing di pasar regional maupun global.
"Kami berharap misi dagang dan investasi ini dapat memperkuat daya saing produk Jawa Timur sekaligus memperluas jejaring pasar hingga internasional," ujar Iwan.
Konsistensi Misi Dagang
Iwan menjelaskan, kegiatan ini merupakan misi dagang ke-48 selama kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Paraansa, sekaligus yang ke-12 sepanjang tahun 2025. Catatan tersebut menunjukkan konsistensi pemerintah daerah dalam menghubungkan pelaku usaha dengan mitra potensial, baik dalam maupun luar negeri.
Hingga kini, forum serupa telah memfasilitasi 2.237 pelaku usaha. Ini menjadi salah satu agenda strategis yang paling produktif bagi sektor perdagangan Jawa Timur.
Dalam agenda di Batam, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara 11 Organisasi Perangkat Daerah dan tiga asosiasi, serta Letter of Intent (LoI) antara pelaku usaha Jawa Timur dan Malaysia. Langkah ini menjadi penguatan jalur kolaborasi serta memantapkan hubungan perdagangan lintas wilayah dan negara.
Lebih lanjut, Iwan memaparkan, misi dagang kali ini dihadiri 174 pelaku usaha dari tiga wilayah berbeda. Mereka terdiri dari 65 pelaku usaha Jawa Timur, 100 pelaku usaha Kepulauan Riau, dan sembilan buyer dari Malaysia.
Komoditas yang dipertemukan beragam, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, peternakan, perikanan, hingga industri pangan olahan, manufaktur, dan konstruksi.
"Komoditas yang dibawa para pelaku usaha mewakili banyak sektor strategis, dari pertanian hingga industri manufaktur," jelasnya.
Business Matching
Salah satu agenda utama pada kegiatan ini adalah sesi business matching dengan buyer Malaysia yang dipimpin Atase Perdagangan Kuala Lumpur. Melalui sesi tersebut, para pelaku usaha dari dua provinsi dapat memetakan kebutuhan pasar serta menyusun strategi untuk meningkatkan daya saing produk masing-masing di tingkat global.
Iwan menegaskan, upaya semacam ini sangat penting untuk menjaga kontinuitas pertumbuhan perdagangan Jawa Timur di tengah persaingan internasional yang semakin ketat.
"Business matching dengan Malaysia terus kami dorong untuk memperkuat posisi produk Jawa Timur dalam perdagangan internasional," kata Iwan.
Ia juga melaporkan bahwa sepanjang tahun 2025, Jawa Timur telah melakukan business matching dengan 17 negara di Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika, termasuk Brazil dan Amerika Serikat. Menurutnya, pencapaian ini menjadi bukti bahwa Jawa Timur terus memperluas akses pasar dan memperkuat daya saing produk-produk unggulannya.
Iwan menegaskan bahwa seluruh rangkaian agenda ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memfasilitasi dan mendampingi pelaku usaha agar lebih kuat dan kompetitif di pasar internasional.
Selain itu, dirinya juga berharap semoga misi dagang kali ini dapat membawa dampak positif bagi pelaku usaha dan mampu memperkuat konektivitas ekonomi antarwilayah sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan negara tetangga seperti Malaysia.
"Semoga misi dagang kali ini juga menghasilkan transaksi perdagangan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi para pelaku usaha,"pungkasnya.(vin/s)












