BERKAH News24 - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Masjid Award 2025 kepada 31 masjid terbaik dari berbagai daerah di Jawa Timur. Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan SK PW DMI Jatim No.16/SK/PW-DMI/JTM/XII/2025 dalam acara yang digelar di Islamic Center Surabaya.
Dalam penyerahan penghargaan yang didampingi Ketua PW DMI Jatim, Dr. KHM Sudjak M.Ag itu, Khofifah menegaskan pentingnya peran masjid tidak hanya sebagai pusat ibadah, tetapi juga sebagai penggerak kemandirian ekonomi umat. “Dakwah bil lisan harus ditopang dakwah bil mal. Masjid perlu menjadi pusat kekuatan ekonomi umat,” ujarnya. Acara tersebut juga dihadiri Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Wisata Religi PP DMI, Dr. KH Anang Rikza Masyhadi.
Sebanyak 31 masjid terpilih dalam enam kategori. Pada kategori Masjid Agung, Masjid Al-Fatah Kota Mojokerto menjadi juara pertama, disusul Masjid Miftahul Jannah Kabupaten Blitar dan Masjid RMAA Tjokronegoro Ponorogo. Kategori Masjid Besar dimenangkan Masjid Baitul Falah Kabupaten Pasuruan, kemudian Masjid Nurul Fatah Kota Surabaya dan Masjid Muhammadiyah GSI. Untuk kategori Masjid Jamik, Masjid Baitis Salam Kabupaten Probolinggo meraih juara pertama, sementara Fathul Huda dan Miftahur Rosyidin dari Gresik berada di posisi berikutnya.
Pada kategori Masjid Perkantoran/Rest Area, Masjid Ussisa Ala Taqwa Pasuruan menjadi yang terbaik. Kategori Masjid Kampung/Perumahan dimenangkan Masjid Al Kholid Kabupaten Kediri, sedangkan kategori Musholla menempatkan Musholla Al Mujahidin dari Sumenep sebagai juara pertama. Sejumlah masjid dari Surabaya, Bondowoso, Probolinggo, Pacitan, Madiun, dan daerah lain mengisi posisi juara dua, tiga, serta juara harapan.
Dalam sambutannya, Khofifah memaparkan berbagai contoh masjid yang telah menjalankan dakwah bil mal. Ia menyebut masjid di Bojonegoro yang kreatif mengembangkan budidaya pisang dan menjual pelepahnya untuk pakan jangkrik, hingga masjid di Blitar yang menampilkan konsep arsitektur ala Masjid Nabawi lengkap dengan karpet dan parfum khasnya. Ia juga mengajukan lima tantangan ekonomi kepada DMI se-Jatim, mulai dari peluang pengembangan sapi perah dengan dukungan anggaran Kementan Rp2,4 triliun, industri indukan ayam petelur, pembukaan 70 hektare lahan tebu, pengembangan ikan lele untuk pasar ekspor, hingga peluang kontrak suplai bahan makanan jamaah haji ke Arab Saudi.
Pesan tersebut mendapat dukungan dari KH Anang Rikza Masyhadi yang menekankan bahwa masjid harus dirancang sebagai destinasi yang memberikan manfaat jasmani dan rohani. Acara Masjid Award 2025 juga dirangkai dengan penandatanganan kerja sama antara DMI Jatim dan sejumlah lembaga, termasuk Kanwil BPN Jatim untuk penguatan wakaf masjid, ITS, dan Unisda Lamongan. Selain itu, dilakukan tahlil dan doa bersama untuk korban banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh, serta penyerahan Tunjangan Kehormatan Imam Masjid (TKIM) oleh Gubernur Khofifah. (Mad/hjr)












