BERKAH News24 - Desa Sehat Mata merupakan program atau inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mata masyarakat di tingkat desa, dengan fokus pada pencegahan gangguan penglihatan dan kebutaan. Seperti Desa Doho Kecamatan Dolopo kini resmi mendeklarasikan sebagai Desa Sehat Mata Inklusif, Rabu (30/7/2025).
Acara yang berlangsung di aula balai desa ini dinamai “Doho Bergema” (Doho Bersama Masyarakat Sehat Mata), dihadiri oleh Kabid PPKMD Bremi Purba, Perangkat Desa, Dinkes, perwakilan Yayasan Para Mitra, serta tamu undangan lainnya.
Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen desa dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mata. Lebih dari sekedar kesehatan mata, deklarasi ini juga mengedepankan prinsip inklusi. Tidak hanya fokus pada masyarakat umum, namun juga pada kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Seperti yang disampaikan oleh Sulaiman, Narasumber dari Yayasan Paramitra.
Dirinya menyebut tidak hanya Desa Doho saja yang mendeklarasikan sebagai Desa Sehat Mata Inklusif, namun juga desa-desa lain di wilayah Kabupaten Madiun, yang sebelumnya menyasar di Desa Kedungrejo Kecamatan Balerejo. Untuk Desa Doho ini merupakan kali ketujuh yang mendeklarasikan sebagai Desa Sehat Mata Inklusif. Dengan harapan Desa Doho Dolopo ini bisa menjadi desa percontohan bagi desa-desa yang lain dan masalah gangguan penglihatan bisa menurun untuk di wilayah Kabupaten Madiun.
“Harapan kami dari adanya program ini, gangguan penglihatan bisa menurun,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, bahwa pihaknya nantinya akan memberikan kacamata gratis bagi yang membutuhkan atau yang mengalami gangguan low vision.
“Nanti kami akan memberikan kacamata gratis, tanpa biaya,” paparnya.
Adapun Kabid Pembangunan Perencanaan Kelembagaan Masyarakat Desa (PPKMD), Bremi Purba mengatakan dengan disahkannya Desa Sehat Mata ini, maka perlu adanya campur tangan dan dukungan dari berbagai pihak. Terlebih bukan hanya ibu-ibu saja, namun peran bapak-bapak juga diperlukan untuk mendukung program kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Paramitra.
“Kegiatan ini untuk mendukung program yang sudah diselenggarakan oleh Yayasan Paramitra, agar sadar akan gangguan kesehatan mata,” papar Bremi.
Bremi menambahkan terkait kesehatan mata, hal yang paling mendasar bahwa anak-anak saat ini lebih rentan terkena gangguan low vision/ gangguan mata karna alat gadget yang sudah sering dipakai setiap hari. Bukan untuk bermain tetapi tugas-tugas sekolah, maka secara tidak langsung terkena paparan sinar dari gadget tersebut. Dirinya meminta kepada orang tua maupun masyarakat, harus lebih waspada demi kepentingan anak cucu kedepannya.
Bremi berharap dengan adanya program ini bisa ditularkan kepada desa-desa yang lain dan bisa terus berinisiasi sendiri demi keberlangsungan program kedepannya agar kasus gangguan low vision/ gangguan mata ini bisa menurun.
Markuwat, selaku Kepala Desa Doho menyampaikan rasa terima kasih kepada tim Yayasan Paramitra yang telah berkenan hadir untuk memberikan sosialisasi dan pelayanan terhadap masyarakat di Desa Doho khususnya, agar masyarakat sadar akan kesehatan mata. Dirinya berharap dengan adanya program ini bisa menjadi wadah dalam menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan sebagai program kesehatan Desa Doho.
“Harapan saya masyarakat desa Doho ini semuanya matanya sehat-sehat,” harapnya.