BERKAH News24 - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dengan memberikan perhatian kepada pendidik dan tenaga kependidikan baik lembaga formal dan nonformal masuk ke dalam program prioritas.
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan tenaga pendidikan dan kependidikan telah mengabdikan diri bertahun-tahun dalam dunia pendidikan.
"Mereka ini punya peran besar dalam membentuk karakter anak-anak. Sebagai bentuk apresiasi kami juga memberikan insentif dan terus mendukung sarana prasarana sekolah agar suasana belajar nyaman. Sehingga anak-anak juga terfasilitasi dengan baik," katanya di sela acara apresiasi dedikasi tenaga pendidik dan kependidikan IGTKI PGRI Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu.
Ia menambahkan, saat ini dunia pendidikan memiliki tantangan yang kompleks. Anak-anak tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual tetapi harus memiliki budi pekerti yang baik dan moral yang kuat.
Dunia pendidikan di Kota Kediri, kata dia, juga harus bisa menciptakan kondisi yang aman, nyaman, menyenangkan, inklusif, dan menumbuhkan kreativitas anak-anak.
"Kami juga perlu inovasi agar anak-anak ketika belajar bisa merasa nyaman. Sehingga apa yang kita ajarkan ini bisa masuk ke anak-anak," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non-Formal Dinas Pendidikan Kota Kediri Sulthon Arfiansyah menambahkan pemkot memberikan perhatian kepada pendidik dan tenaga kependidikan baik lembaga formal dan nonformal masuk ke dalam program prioritas.
"Memberikan penambahan insentif bagi pendidik dan tenaga kependidikan non-ASN yakni sebesar Rp50 ribu setiap bulan, yang dimulai pada bulan April 2025," kata dia.
Pihaknya mengungkapkan total penerima di Kota Kediri ada sekitar 4.200 orang.
Selain itu, untuk fokus pendidikan juga ada program beasiswa S-1 bagi Pendidik PAUD, yang terdiri dari kelompok bermain, tempat pendidikan anak, satuan PAUD sejenis, dan TK.
Ada pula pelatihan untuk meningkatkan kualitas dari pendidikan dan tenaga kependidikan PAUD.
Ia menambahkan pada pekan ini juga ada diklat untuk pengembangan guru SD tingkat pertama, yakni guru SD kelas satu dan dua sebab masuk dalam usia PAUD, yakni 0-8 tahun.
Diklat dilaksanakan mulai tanggal 10 Juni hingga 13 Juni 2025 dan diikuti oleh 30 guru. Nantinya secara bertahap akan dilatih seluruhnya dengan pemateri dari APPAUDI Jatim, APPAUDI Indonesia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan dosen. Peserta akan mendapatkan materi mengenai strategi pembelajaran agar lebih kreatif dan menyenangkan.
“Setelah TK B ke SD ini diharapkan ada kesinambungan strategi pembelajaran bagaimana anak-anak yang lulus TK menginjak SD dapat menyesuaikan dengan sangat baik. Jadi dalam transformasi pendidikan ini tidak ada gapnya (pemisah). Kabar baiknya ini menjadi kota pertama yang melaksanakan diklat seperti ini," kata Sulthon.
Dalam acara ini, Wali Kota Kediri juga menyerahkan tali asih kepada 13 orang pendidik dan tenaga kependidikan IGTKI Kecamatan Pesantren yang purna tugas.
Turut hadir dalam acara tersebut, Camat Pesantren Widiantoro, Lurah Bawang Ahmad Sofan Alif, Ketua IGTKI Kota Kediri Dyah Mujiati, Ketua IGTKI-PGRI Kecamatan Pesantren Asih Tri Wulandari, dan tamu undangan lainnya.(ant)