BERKAH News24 - Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan bahwa gerakan minum jus tomat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu langkah konkret Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam membantu petani lokal menghadapi ketimpangan harga antara pasar dan hasil panen.
“Harga tomat di pasar saat ini mencapai Rp5.158 per kilogram, sementara petani hanya menerima Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram. Ini jelas membutuhkan solusi,” ujar Indah saat meninjau stan hasil produk pertanian di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) Kabupaten Lumajang.
Menurut Bupati, partisipasi ASN sebagai pembeli awal produk lokal dapat menjadi solusi untuk menjaga kestabilan harga sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Melalui gerakan ini, pemerintah daerah ingin membangun budaya baru di mana konsumsi produk lokal tidak hanya dipandang dari sisi kebutuhan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi desa.
“Dengan membeli dan mengonsumsi hasil bumi Lumajang, kita tidak hanya menjaga ketersediaan pangan, tetapi juga memberdayakan petani dan ekonomi desa,” tegasnya.
Selain membantu stabilisasi harga, gerakan ini juga memiliki manfaat bagi kesehatan publik. Konsumsi rutin jus tomat dan sayuran lokal diyakini dapat meningkatkan asupan gizi, daya tahan tubuh, serta menumbuhkan kebiasaan hidup sehat di lingkungan kerja ASN.
“Solusi ini sederhana namun berdampak luas petani terbantu, ASN sehat, dan masyarakat semakin peduli pada produk lokal. Dari hal kecil seperti jus tomat, kita bisa memperkuat ekonomi dan kesejahteraan bersama,” tambahnya.
Bupati perempuan pertama Lumajang itu juga berharap gerakan ini menjadi teladan bagi masyarakat luas untuk lebih mencintai dan memanfaatkan hasil bumi daerah. Ia menegaskan, konsumsi produk pertanian lokal harus menjadi gaya hidup baru yang berkelanjutan.
“Mulai dari kantor ASN hingga rumah tangga, mari jadikan konsumsi produk pertanian lokal sebagai bagian dari solusi untuk petani, ekonomi lokal, dan kesehatan kita,” pungkasnya.