Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Kabupaten Jember Mampu Tekan Angka Buta Aksara, Raih Penghargaan Nasional Dari Kemendikdasmen RI

BERKAH News24 - Dalam peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-59 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Kabupaten Jember kembali memperoleh penghargaan skala nasional. Hal ini berkat prestasi Pemerintah Kabupaten dibawah kepemimpinan Muhammad Fawait yang mampu melakukan percepatan penurunan angka buta aksara.

Penghargaan itu diberikan pada acara Gebyar Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) bertema “Kesalehan Literasi Digital, Membangun Peradaban” di Jakarta, 25–26 September 2025. 

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Tatang Muttaqin, menyerahkan langsung kepada Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Muhammad Ghozali.

Bupati Jember, Muhammad Fawait atau akrab disapa Gus Fawait, menyebut capaian ini sebagai buah kerja kolektif. Dan seluruh jajaran Dinas terkait, Gus Fawait tetap menekan saling membantu sehingga program yang dia rencanakan bisa tercapai.

“Alhamdulillah, penghargaan ini bukti bahwa jika kita fokus kerja, kerja, dan kerja sesuai arahan Presiden. Insya Allah, kita akan terus berkomitmen memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas SDM demi masa depan Jember yang lebih baik,” ungkap Gus Fawait, di sela sela kegiatan Bunga Desaku.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Hadi Mulyono, menegaskan bahwa penghargaan ini tidak sekadar simbol. Menurutnya, ada data konkret dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang membuktikan percepatan signifikan. 

“Dua hingga tiga tahun lalu, Dapodik dan EMIS mencatat 42 ribu anak putus sekolah. Setelah verifikasi ulang bersama mahasiswa KKN, angka itu menurun signifikan jadi 22 ribu,” ujar Hadi.

Dengan raihan ini, Kabupaten Jember menempatkan diri sebagai salah satu dari empat daerah di Indonesia yang mendapat apresiasi. Sejumlah program strategis ikut menopang, mulai dari verifikasi data berbasis mahasiswa KKN, penguatan pendidikan vokasi, hingga perluasan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dari 14 menjadi 28 lembaga.

“Upaya ini adalah langkah bersama. Bukan semata karena jumlahnya menurun, tetapi karena percepatan penanganan yang terukur, sesuai data resmi BPS. Itulah yang dinilai pemerintah pusat sebagai dedikasi nyata Jember,” tambahnya.

Meski sudah menjadi langganan perolehan penghargaan, pekerjaan rumah Jember masih menumpuk. Angka anak tidak sekolah masih relatif tinggi. Pemkab Jember menyiapkan langkah lanjutan, antara lain memperluas program Pendidikan Kecakapan bagi Masyarakat (PKPM), menambah beasiswa, hingga memperkuat jalur pendidikan non-formal.

“Penghargaan ini bukan akhir, justru menjadi pemicu semangat untuk bekerja lebih keras lagi. Kami berkomitmen memastikan setiap anak di Jember mendapat hak pendidikan, karena masa depan daerah ini ditentukan oleh kualitas pendidikan hari ini,” tutupnya. 

close
Pasang Iklan Disini