BERKAH News24 - Dibalik kerumitan hubungan internasional dan diplomasi antarnegara, ada kisah pribadi yang dimulai dari ruang-ruang kuliah yang bersahaja. Salah satunya adalah K Candra Negara, alumnus Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, yang kini mengemban tanggung jawab besar sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Mozambik merangkap Republik Malawi.
Pelantikan Candra sebagai dubes dilakukan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 24 Maret 2025 di Istana Negara, Jakarta. Namun kisahnya jauh melampaui seremoni diplomatik. Perjalanan ini adalah buah dari visi global yang dirintis sejak masa kuliah.
Candra mengingat masa kuliahnya di Unair sebagai fondasi awal yang memperluas cakrawala berpikirnya. Di tengah dinamika akademik FISIP, ia terpapar pada berbagai perspektif budaya dan sosial-politik yang kemudian membentuk sensitivitas diplomatiknya hari ini.
“Unair memberikan saya pemahaman penting untuk berempati dan berinteraksi dengan beragam budaya. Di dunia internasional, kemampuan memahami perbedaan bukan hanya nilai tambah, tetapi sebuah keharusan,” tuturnya, Senin (4/8/2025).
Dengan gaya kepemimpinan yang tidak berisik namun strategis, Candra membuktikan bahwa perjalanan diplomatik tidak selalu harus diawali dengan cita-cita besar. Ia mengalir dalam prosesnya, dan menjadikan setiap penugasan sebagai ruang belajar dan kontribusi.
Menjabat di Mozambik dan Malawi, Candra tidak hanya menjalankan tugas formalitas. Ia turun langsung menjawab tantangan relasi antara Indonesia dan negara-negara Afrika bagian selatan yang masih minim pemahaman timbal balik.
“Kita dihadapkan pada kurangnya saling tukar informasi. Tapi itu bukan hambatan, melainkan peluang. Kami mulai menjembatani lewat dialog, kerja sama ekonomi, dan diplomasi yang lebih terbuka,” jelasnya.
Melalui pendekatan yang kolaboratif, ia membangun kepercayaan sebagai modal awal memperkuat kehadiran Indonesia di kawasan yang kerap terabaikan dalam peta diplomatik global.
Salah satu fokus utama Candra adalah diplomasi ekonomi. Ia mendorong pemanfaatan maksimal Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) antara Indonesia dan Mozambik - satu-satunya negara Afrika yang memiliki perjanjian semacam ini dengan Indonesia.
“PTA ini penting bukan hanya untuk Mozambik, tapi untuk membuka akses ke negara-negara tetangganya seperti Zambia, Zimbabwe, dan Malawi,” ujarnya. Candra juga tengah mempersiapkan Bilateral Investment Treaty agar investor Indonesia memperoleh kepastian hukum ketika berekspansi ke Afrika. (mad/hjr)