Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Pemkab Mojokerto Sambut Baik Program Pengabdian Masyarakat Bertaraf Internasional iCOP

BERKAH News24 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyambut baik program Pengabdian masyarakat bertaraf internasional dengan nama International Community Outreach Program (iCOP) 2025 yang diadakan oleh Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya atau yang biasa disebut Petra Christian University (PCU) selama 25 hari dari 16 Juli hingga 9 Agustus 2025. Penyambutan baik tersebut disampaikan oleh Asisten Sekretaris Daerah (Sekda) Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Mojokerto, Bambang Purwanto.

"Ini termasuk pendidikan masyarakat, sehingga kita tidak boleh henti-hentinya, dan tidak boleh lelah untuk selalu memberikan edukasi kepada masyarakat kita," ujar Bambang dikonfirmasi Senin (4/8/2025). 

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, karena diketahui pada program iCOP 2025 berfokus pada pembenahan dan pengelolaan lingkungan desa terutama sampah. Ia menerangkan, bahwa beberapa waktu lalu sebelum ada iCOP di Kabupaten Mojokerto ada juga desa yang sudah menyediakan tempat-tempat sampah organik di masing-masing rumah tangga. 

"Dengan program ini kita bisa semakin berintegrasi dan berproses terus membenahi lingkungan," jelasnya.

Bagi Bambang, kehadiran program pengabdian masyarakat iCOP 2025 di Kabupaten Mojokerto ini bisa menjadi pemicu warga agar terus terdukasi menjaga lingkungan sampai pada titik kesadaran masing-masing individu penduduk. 

"Program pemerintah di masing-masing desa itu, kita siapkan yang namanya TPSDKL. Kita siapkan transportasinya, kita siapkan tempatnya, kita siapkan proses mencacah, memilah sampah. Kemudian organik itu bisa dipilah, sehingga terkelola dengan baik. Ini harapan kami tidak terjadi lagi kebiasaan-kebiasaan buang sampah di sini," terangnya.

Pengelolaan Sampah di Mojokerto

Di Kabupaten Mojokerto sendiri, Bambang mengungkap, Pemkab sudah mengupayakan untuk mendorong desa-desa supaya mengelola sampahnya dari area dataran tinggi. Dikatakannya, Pemkab sudah menyediakan tempat pembuangan sampah di area dataran tinggi untuk disalurkan ke bawah.

"Karena kalau tidak ada kesadaran awal dari rumah tangga, hanya mindah saja, maka tempat sampah luas itu akan penuh. Maka harus ada kesadaran dari hulu, termasuk dari sampah rumah tangga. Itu bagian penting tugas kita," ungkap Bambang.

Selain menyediakan tempat untuk pembuangan sampah, Bambang juga menuturkan, bahwa Pemkab Mojokerto melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah melakukan kegiatan edukasi kepada perangkatnya.

"Di hari ulang tahun kemerdekaan yang ke 80 Republik Indonesia ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga akan mengadakan lomba pemeriksaan lingkungan termasuk pemeriksaan sungai. Ini sudah kita siapkan apresiasi penghargaan-penghargaan bagi yang bisa mengelola lingkungannya dengan baik. Dan dengan program pengabdian masyarakat dari UK Petra Surabaya ini semoga menjadi trigger atau pemicu kesadaran kita menjaga lingkungan semakin baik. Nanti kita berikan apresiasi yang lingkungannya tadi," ungkap Bambang.

Meningkatkan kesadaran masyarakat yang masih membuang sampah di sungai-sungai dataran tinggi Kabupaten Mojokerto, menurut Bambang, masih menjadi PR bersama. Ia berharap, semoga inisiatif dari para mahasiswa dalam program pengabdian masyarakat UK Petra Surabaya melalui iCOP ini menjadi pendidikan penting, sehingga warga bisa mempunyai kesadaran lebih. 

"Kalau sudah sarana itu kita dekatkan, tidak ada lagi alasan buang sampah ke sungai. Ke depan jangka panjangnya, ayo kita atur, barang siapa yang buang sampah ke sungai, tak denda!. Ini nanti harus diatur di peraturan desa. Terserah nanti sanksinya dalam bentuk apa. Sehingga tidak ada lagi sampah-sampah di sungai," imbau Bambang.

Diketahui, iCOP 2025 yang kali ini bertajuk 'Transforming Society' tersebut, dalam pelaksanaannya PCU menggandeng komunitas lingkungan Sungai Watch untuk menggelar aksi bersih-bersih sungai dan edukasi lingkungan di wilayah Mojokerto, bersama mahasiswa asing dari beberapa negara. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Riverain Youth Action for Clean Future yang digagas oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) PCU.

iCOP 2025 sendiri, merupakan salah satu program andalan PCU berupa program pengabdian masyarakat internasional, dimana memungkinkan mahasiswa lintas negara saling belajar kearifan lokal dan yang paling utama memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan masyarakat.

Tahun ini, sebanyak 152 mahasiswa dan para dosen pendamping dari sembilan kampus serta enam negara berbeda terjun langsung ke Mojokerto, menyebar di enam dusun, lima desa, dan tiga kecamatan, untuk tidak hanya belajar kearifan lokal tetapi juga memberikan kontribusi nyata dengan melakukan sekitar 30 program kegiatan, baik itu kegiatan non fisik termasuk budaya dan kegiatan fisik. 

Daerah Kabupaten Mojokerto yang menjadi fokus kehiatan ini yakni di Dusun Sumber-Desa Sumberjati, Dusun Petung-Desa Sumberjati, Dusun Lebaksari-Desa Rejosari, Jembul-Kecamatan Jatirejo, Dilem-Kecamatan Gondang dan Ngeprih, Pacet Selatan-Kecamatan Pacet. 

Ratusan peserta itu terdiri dari 29 mahasiswa Dongseo University (Korea Selatan), 23 mahasiswa Inholland University of Applied Science (Belanda), tiga mahasiswa The Hongkong University of Science and Technology (Hong Kong), 16 mahasiswa International Christian University (Jepang), tujuh mahasiswa Fu Jen Catholic University (Taiwan), tiga orang Lingnan University Hong Kong (Hong Kong), 17 mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira (Indonesia), satu orang Universitas Negeri Surabaya (Indonesia) dan 53 mahasiswa Petra Christian University (Indonesia).(vin/hjr)

close
Pasang Iklan Disini