BERKAH News24 - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) kembali mewujudkan program Jatim Cerdas Digital (CERDIG), yang kali ini berupa kegiatan Workshop Pemanfaatan AI bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jatim. Kegiatan bertajuk 'Serunya Belajar AI : Solusi Mudah untuk UMKM Naik Kelas' tersebut, berlangsung di Lt.4, Ruang Anjasmoro, Kantor Dinas Kominfo Jatim Surabaya, Jumat (18/7/2025).
![]() |
Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak saat membuka Workshop Pemanfaatan AI Bagi UMKM Binaan Dekranasda Jatim, Lt.4, Ruang Anjasmoro, Dinas Kominfo Jatim, Jumat (18/7/2025). |
Workshop ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, serta pelaku UMKM binaan Dekranasda dari berbagai daerah. Adapun narasumber atau pameteri workshop, ialah seorang AI Expert dan Praktisi Digital Marketing bernama Mohamad Yogi Fiantarto, dia memberikan materi seputar pengenalan AI untuk bisnis, strategi pemasaran digital berbasis AI, hingga praktik langsung pembuatan konten.
Kegiatan diawali, dengan pembukaan dari sambutan Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak. Ia menjelaskan bahwa pihaknya mendorong para pelaku UMKM di Jawa Timur untuk tidak sekadar menjadi penonton dalam arus perkembangan teknologi digital, tetapi menjadi pelaku aktif yang mampu memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) secara cerdas dan adaptif.
"UMKM di Jawa Timur, yang mayoritas digerakkan perempuan, harus siap beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk teknologi Artificial Intelligence atau AI, karena AI bukan ancaman jika kita tahu cara memanfaatkannya. Dengan memahami perubahan perilaku masyarakat digital dan memanfaatkan tools yang ada, UMKM bisa naik kelas dan menjadi pelaku aktif di era transformasi digital," jelas Arumi.
UMKM di Jatim, menurut Arumi, masih didominasi oleh perempuan, sehingga perlu diberikan ruang belajar dan inovasi yang inklusif serta menyenangkan. Arumi pun menekankan, bahwa AI bukanlah ancaman, tetapi sebuah keniscayaan zaman yang harus disikapi dengan kesiapan dan pemahaman.
“AI ini bukan untuk ditakuti, tapi harus dimanfaatkan. Yang konvensional memang bisa terancam, tapi kalau kita mau belajar dan beradaptasi, AI justru bisa jadi alat bantu untuk mewujudkan visi usaha kita. UMKM Jatim tidak boleh hanya menjadi penonton, tapi harus jadi pelaku aktif di era digital ini,” ujar Arumi.
Ia menilai, perubahan perilaku masyarakat digital, terutama generasi muda saat ini sudah akrab dengan budaya 'scrolling' dan konten pendek.
"Oleh karena itu, dalam memahami visual, narasi, dan strategi pemasaran digital yang sesuai dengan karakter zaman agar produk UMKM lebih menarik dan menjangkau pasar luas itu dinilai sangat penting," ujar Arumi.
Perempuan yang juga dikenal sebagai istri Wakil Gubernur Jatim ini pun selanjutnya mengingatkan para pelaku UMKM agar memanfaatkan fasilitas dan bantuan yang telah disiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, termasuk program pembiayaan dengan bunga ringan yang bisa diakses untuk pengembangan usaha berbasis digital.
Sementara itu, hadir sebagai pembicara, seorang AI Expert dan Praktisi Digital Marketing Yogi Fiantarto menjelaskan, dalam workshop ini pihaknya memperkenalkan teknologi AI yang sederhana dan praktis untuk mendukung UMKM naik kelas melalui digitalisasi.
"Hari ini saya menjelaskan penggunaan AI dengan mudah melalui tools penghubung yang saya ciptakan. Jadi kalau biasanya mereka memakai Chat GPT atau Gemini yang bingung cara nanya atau memberi perintah untuk digital marketing bisa membuat prompt yang sederhana," jelas Yogi.
Tools atau alat penghubung yang Yogi ciptakan merupakan alat yang berupa website atau situs yang bisa diakses melalui laman ai.yogifoody.com. Situs ini merupakan aplikasi yang didesain khusus untuk pelaku UMKM dan mempermudah dalam menggunakan AI.
"Cara menggunakan aplikasi ini sangat mudah, cukup dengan isi formulirnya saja lalu akan generate sendiri. Lalu, disalin ke Chat GPT dan akan menunjukkan hasil perintah AI yang lebih akurat serta cocok dengan bisnisnya," ucap Yogi.
"Dari pada bertanya langsung nanti AI akan berputar-putar berulang kali ditanyakan karena tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Kalau pakau prompt generator ini jadinya lebih sederhana dan akurat jawaban AI-nya," sambungnya.
Prompt Generator sendiri, diterangkan Yogi, adalah web untuk alat bantu. Jadi, apabila bertanya ke Chat GPT itu harus panjang, detail, melalui aplikasi ini akan ditemukan narasi yang lebih sederhana.
"Kita tinggal isi form di web aplikasi itu nanti menghasilkan pertanyaan dalam satu rangkaian. Sekali jawab, dengan menekan sekali enter mungkin akan lebih punya jawaban yang tepat, lebih deksriptif, sesuai kebutuhan UMKM," terang Yogi.
Dalam workshop ini, Yogi menyebut, para peserta juga diajak beberapa kali praktik mulai dari menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP), strategi pemasaran, logo dan desain kemasan produk, serta praktik membuat naskah reels video untuk TikTok dan Instagram.
"Kita harus mengikuti perkembangan teknologi, termasuk AI. Dengan tools buatan saya di ai.yogifoody.com, semoga pelaku UMKM di bawah binaan Dekranasda Jatim paham cara menggunakan AI dengan benar untuk meningkatkan kualitas produk maupun penjualan agar naik kelas dan berdaya secara ekonomi," pesan Yogi.
Kegiatan ini, merupakan bukti komitmen Pemprov Jatim dalam meningkatkan literasi digital. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan pelaku UMKM di Jatim semakin percaya diri menghadapi transformasi digital dan mampu menggunakan teknologi AI sebagai solusi praktis untuk naik kelas.(vin/s)