BERKAH News24 - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar pelatihan digitalisasi bagi Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) se-Kabupaten Bojonegoro serta Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Pendopo Malowopati.
Kegiatan ini dilakukan berkat kerjasama Dinas Pendidikan Bojonegoro dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Komdigi) Surabaya sebagai upaya meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di bidang pendidikan.
IPM Bojonegoro saat ini masih berada pada angka 72,59, di bawah rata-rata provinsi dan nasional. Oleh karena itu, Bojonegoro menargetkan peningkatan IPM dengan memprioritaskan pendataan anak-anak yang putus sekolah di jenjang SMP dan SMA, yang saat ini tercatat sebanyak 3.737 anak.
Langkah yang diambil, diantaranya dengan melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia pengajar. “Jika SDM pendidik meningkat, kepercayaan orang tua terhadap lembaga pendidikan juga akan tumbuh,” tegas Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah seperti dalam siaran tertulisnya Pemkab Bojonegoro, Rabu (30/7/2025).
Pelatihan digitalisasi ini diharapkan dapat menyesuaikan metode pendidikan dengan perkembangan zaman, tanpa melupakan nilai-nilai keimanan sebagai dasar utama. Pemkab Bojonegoro menaruh harapan besar kepada para peserta pelatihan untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini.
Ketua TP PKK sekaligus Bunda PAUD Bojonegoro, Cantika Wahono mengatakan teknologi digital telah menjadi kekuatan transformatif dalam berbagai aspek kehidupan, terutama pendidikan anak usia dini dan pemberdayaan ekonomi perempuan.
Akses digital yang merata dan keterampilan digital yang memadai merupakan kunci untuk membuka banyak peluang. “Bagi guru PAUD, teknologi bisa mempermudah dalam menyusun konten pembelajaran, melakukan evaluasi perkembangan anak, hingga meningkatkan profesionalitas melalui e-learning,” ujarnya.
Pelatihan ini tidak hanya mendorong digitalisasi di sektor pendidikan, tetapi juga memperluas pemahaman masyarakat, terutama perempuan terhadap potensi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Pemkab berharap peserta pelatihan dapat menjadi duta digital yang menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh ke lingkungannya masing-masing.(yan/hjr)