BERKAH News24 - Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota menyiapkan pengamanan kegiatan "Suroan" dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah dengan menggelar rapat koordinasi persiapan Operasi Aman Suro 2025.
Rakor dipimpin oleh Kapolres Madiun Kota AKBP Wiwin Juniato serta dihadiri oleh pejabat dan jajaran Polres Madiun Kota, Polres Madiun, Forkopimda Kota Madiun, IPSI Kota/Kabupaten Madiun, dan perwakilan pengurus perguruan pencak silat yang ada di Madiun.
"Kegiatan rakor ini diselenggarakan dengan maksud sebagai langkah awal pelaksanaan Operasi Aman Suro 2025 agar dapat berjalan lancar terkait dengan kegiatan Suroan dan Suran Agung dari perguruan pencak silat di wilayah Madiun," ujar AKBP Wiwin saat rakor di Gedung GCIO Diskominfo Kota Madiun, Kamis.
Menurut dia, kegiatan suroan pada bulan Muharam atau Suro merupakan agenda besar di Madiun yang membutuhkan perhatian serius terkait keamanan. Hal itu, karena Kota Madiun menjadi pusat kegiatan dan tuan rumah bagi ribuan warga dari berbagai daerah.
Dalam kegiatan rakor tersebut juga disosialisasikan kembali Maklumat Aman Suro 2025 yang mengatur dan harus ditaati oleh semua anggota perguran pencak silat di Madiun Raya agar perayaan suroan berjalan aman dan kondusif.
"Melalui rakor ini kita menyamakan persepsi terkait kewajiban dalam rangka mengamankan warganya masing-masing untuk menciptakan Madiun yang kondusif," kata dia.
Terdapat sejumlah kesepakatan dalam maklumat yang harus dijalankan saat kegiatan suroan di Madiun. Di antaranya larangan konvoi kendaraan roda dua, larangan penggunaan atribut perguruan silat, dan hal-hal lainnya yang dapat memicu konflik.
Sesuai rencana, terdapat sejumlah kegiatan yang digelar pada kegiatan Suro dan Suran Agung di Kota Madiun. Yakni, kegiatan ziarah makam dan pengesahan warga baru PSHT di Padepokan Terate, serta kegiatan seremoni di padepokan Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHWTM).
Wakil Wali Kota Madiun F. Bagus Panuntun dalam sambutannya menekankan bahwa tugas bersama untuk menjaga Kota Madiun tetap aman dan kondusif. Terlebih saat ini Kota Madiun sedang melanjutkan pembangunan sektor pariwisata, sehingga stabilitas dan ketertiban menjadi syarat utama.
Sementara itu, Ketua Umum PSHT Murjoko menegaskan agar seluruh keluarga besar SH Terate menjaga ajaran, tradisi, dan aturan organisasi dengan benar, terutama saat tirakatan dan pengesahan warga atau anggota baru.
"Keluarga besar SH Terate harus bisa menjaga marwah ajaran, tradisi, dan aturan yang benar. Organisasi akan menindak tegas apabila terjadi pelanggaran jadi kita harapkan sudah tidak ada lagi konvoi, tidak ada lagi pelanggaran memakai baju organisasi dan berbuat yang tidak baik merugikan warga," katanya.(ant)