Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Khofifah : Banyak Puskesmas Belum Punya Dokter Gigi

BERKAH News24 - Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, menyoroti tingginya prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia. Menurutnya, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), separuh atau 50% penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut.

"Satu dari dua orang di Indonesia mengalami kelainan gigi. Bayangkan, tolong tunjukkan kepada saya penyakit apa yang lebih banyak dari masalah gigi? Tidak ada," ujar Dante pada Pembukaan Kongres Nasional ke-28 Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB-PDGI) di Grand City Mall, Surabaya.

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menyatakan bahwa masalah ini bukan hanya soal kesehatan mulut, tetapi juga berdampak pada kesehatan umum.

“Untuk mengatasinya, pemerintah telah meluncurkan berbagai program, termasuk internship dokter gigi, pengusulan ASN, penugasan khusus, serta redistribusi dan pengangkatan pegawai BLUD di berbagai daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut banyaknya Puskesmas di Jatim yang belum memiliki dokter diri. “Ada 41 puskesmas di Jawa Timur yang belum memiliki dokter gigi,” katanya.

"Mudah-mudahan PDGI terus bisa memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Ada beberapa puskesmas di Jawa Timur yang belum memiliki dokter gigi. Saya coba komunikasikan dengan para bupati dan walikota agar ini bisa segera teratasi," kata Khofifah.

Kongres Kongres ke-28 PDGI Dibuka di Surabaya, membahas Tantangan dan Masa Depan Kesehatan Gigi Indonesia. Hadir pada pembukaan sejumlah tokoh diantaranya Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra.

Juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono, Ketua Umum PB-PDGI drg. Usman Sumantri, MSc., serta 267 pengurus cabang PDGI dari seluruh Indonesia.

Pembukaan kongres diawali dengan Tari Sparkling Suroboyo, tarian khas Surabaya yang pertama kali diciptakan oleh Diaztiarni pada tahun 2007 untuk memeriahkan HUT Kota Surabaya ke-714.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PB-PDGI, drg. Usman Sumantri, MSc., menegaskan pentingnya reformasi dalam tata kelola organisasi.

Ia menyatakan bahwa kongres ini bukan hanya tentang laporan pertanggungjawaban pengurus pusat, tetapi juga harus mencakup pertanggungjawaban dari seluruh tingkatan organisasi.

"Kongres ini adalah forum tertinggi dalam organisasi kami untuk menyampaikan beberapa hal. Pertama, menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus pusat masa bakti 2022-2025. Kedua, menetapkan program kerja dan arah kebijakan untuk 2025-2028. Ketiga, menyempurnakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bila diperlukan, karena organisasi yang baik selalu mengikuti perkembangan lingkungan," ujar Usman.

Ia juga berharap pemilihan ketua yang akan dilakukan dalam kongres ini berjalan lancar tanpa perdebatan yang merusak persatuan.

"Saya berharap tidak ada perdebatan sengit, biasa saja, dinamis tetapi tetap menjaga persatuan," tambahnya sebelum menutup sambutannya dengan seruan, "Hidup PDGI!"

Sementara itu, Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra pada kesempatak itu menegaskan pentingnya peran PDGI dalam menjaga mutu layanan kesehatan.

"Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian integral dari kesehatan umum dan kualitas hidup masyarakat. PDGI memiliki peran sentral dalam menjaga standar etika, kompetensi, dan profesionalisme tenaga kesehatan," tegas Yusril.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga persatuan dalam organisasi profesi. "Saya bersyukur karena sampai saat ini, dokter gigi hanya memiliki satu organisasi, yaitu PDGI, tanpa ada dualisme atau perpecahan," tambahnya.

Peresmian kongres ini ditandai dengan penekanan tombol bersama oleh Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum PB-PDGI drg. Usman Sumantri, MSc.(jatimpos)

close
Pasang Iklan Disini