BERKAH News24 - Pemerintah Kabupaten Tuban melalui rangkaian Festival IKM Gebyar Kreasi Batik Tuban 2025 menggelar Talkshow IKM Tuban bertema “Strategi Peningkatan Daya Saing Menuju Pasar Nasional dan Global” di Taman Hutan Kota Abhipraya Tuban, Minggu (21/12/2025).
Kegiatan ini menjadi forum diskusi strategis bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk memperkuat kualitas produk, memperluas akses pasar, serta meningkatkan daya saing usaha.
Talkshow menghadirkan tiga narasumber, yakni Agus Sriyono, Owner Rupa Datu Nusantara sekaligus Ketua Asosiasi Kriyawan Republik Indonesia; Agung Wicaksono, Pengajar Jurusan Kriya Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta; serta Wahyu Pujiyatno, Owner Barbilla. Kegiatan ini dimoderatori oleh Eryan Dewi Fatmawati, Kepala Bidang Perindustrian Disnakerin Kabupaten Tuban, yang memandu jalannya diskusi secara interaktif.
Dalam paparannya, Agus Sriyono menekankan pentingnya pengembangan produk yang berangkat dari kebutuhan pasar dan tren konsumen.
“Produk tidak boleh jauh dari market. Pelaku IKM harus bisa membaca kebutuhan orang dan mengikuti tren. Banyak produk diproduksi, tetapi tidak diminati karena tidak sesuai kebutuhan atau sudah lewat masanya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pengembangan pasar saat ini harus memadukan strategi online dan offline, dengan orientasi utama pada kepuasan konsumen.
“Pasar nasional sangat luas. Kuncinya adalah berani membidik kebutuhan pasar dan memastikan konsumen benar-benar puas,” tambahnya.
Sementara itu, Wahyu Pujiyatno, Owner Barbilla, mengungkapkan bahwa potensi IKM makanan dan minuman (mamin) di Tuban masih sangat terbuka. Ia mencontohkan produk keripik singkongnya dulu yang mampu berkembang melalui perbaikan kualitas, kemasan, serta pemenuhan legalitas usaha.
“Sedikit demi sedikit kami melakukan perbaikan kualitas dan legalitas. Pelatihan dari dinas terkait dan dukungan komunitas sangat membantu pelaku IKM untuk naik kelas,” jelasnya.
Wahyu juga menyoroti tantangan pemasaran produk IKM, khususnya untuk masuk ke pasar modern.
“Pemasaran memang tidak mudah, tapi pelaku IKM harus punya keberanian dan tekad. Jangan cepat puas, terus tingkatkan ilmu, kualitas, kapasitas, dan kontinuitas,” tegasnya.
Narasumber lainnya, Agung Wicaksono, pengajar Jurusan Kriya ISI Yogyakarta, menilai perkembangan IKM Tuban menunjukkan kemajuan yang signifikan. Namun, ia mengingatkan bahwa konsistensi kualitas menjadi faktor kunci agar produk mampu bertahan dan bersaing.
“Tuban berkembang luar biasa. Apa pun yang kita kerjakan, baik makanan minuman maupun kerajinan, konsistensi kualitas adalah hal utama,” ungkapnya.
Melalui talk show ini, diharapkan pelaku IKM Tuban memperoleh wawasan dan motivasi untuk terus berinovasi, berani menembus pasar nasional hingga global, serta menjadikan kualitas dan keberlanjutan sebagai fondasi utama pengembangan usaha.












