BERKAH News24 - Sebanyak 150 guru Raudhatul Athfal (RA) di wilayah Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban mengikuti kegiatan peningkatan literasi digital aspiratif. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur bersama DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut digelar di kantor MWC NU Palang Tuban.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Budiono mengatakan, sasaran pelatihan memang sengaja dipilih guru RA. "Kami berharap dengan program bersama Dinas Kominfo Jawa Timur ini bisa memberikan pemahaman lebih baik kepada para guru Raudhatul Athfal karena mereka yang mendidik anak-anak kita di usia dini," jelasnya.
Ia menjelaskan, saat ini banyak anak-anak sejak usia 2 tahun sudah bermain handphone. "Anak-anak sekarang masih kecil sudah bisa lihat youtube. Dengan kegiatan peningkatan literasi digital ini, kami ingin memberikan pemahaman pada para guru agar anak-anak tidak bermain handphone saja tapi bisa dialihkan dengan kegiatan lain yang lebih edukatif," ujarnya.
Menurutnya, guru RA menjadi salah satu ujung tombak dalam mendidik anak-anak bersama dengan para orang tua. "Mengenalkan teknologi digital kepada anak-anak sejak dini memang penting. Namun ada batasan dan harus diprioritaskan hanya untuk edukasi," tuturnya.
Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Tuban, Arif Handoyo mengatakan, era transformasi digital yang sangat cepat menjadikan literasi digital sangat penting. Terutama peningkatan literasi digital bagi tenaga pendidik yang menjadi garda terdepan untuk menuju Indonesia Emas 2045.
"Literasi digital bagi tenaga pendidik ini sangat penting karena mereka adalah garda terdepan untuk menuju Indonesia Emas 2045. Kami dari Pemkab Tuban juga terus berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat," jelasnya.
Ia mengatakan, salah satu capaian penguatan literasi digital di Kabupaten Tuban yakni telah tersedianya akses internet gratis bagi masyarakat. "Saat ini sudah 100 persen atau di 311 desa yang berada di Kabupaten Tuban sudah memiliki jaringan internet WiFi gratis," ungkapnya.
Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin yang hadir secara virtual menyampaikan, peningkatan literasi digital aspiratif merupakan salah satu upaya Pemprov Jawa Timur beserta seluruh stakeholder untuk menciptakan ruang digital yang sehat. "Kegiatan ini menjadi ikhtiar bersama untuk meningkatkan literasi digital masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi," jelasnya.
Ia menyebutkan data Kementerian Komunikasi dan Digital 2025 sebesar 72,6 persen masyarakat Indonesia memanfaatkan media sosial untik mendapatkan informasi. Jumlah itu di atas media lainnya seperti televisi dan situs berita online.
Namun sayangnya, lanjutnya, dari hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) justru media yang paling sering ditemukan informasi hoaks juga dari media sosial. Kondisi tersebut mengaharuskan masyarakat untuk cerdas dalam menggunakan teknologi digital, khususnya dalam memanfaatkan media sosial. (afr/s)












