BERKAH News24 - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan penghargaan dan lencana kepada 604 pendonor darah sukarela yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 75 kali, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Penyerahan penghargaan dilakukan secara simbolis kepada sepuluh perwakilan pendonor, disaksikan Ketua PMI Jatim, Imam Utomo dan Ketua Dewan Kehormatan PMI Jatim, Emil Elestianto Dardak.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengajak para pelajar SMA/SMK dan Madrasah Aliyah untuk aktif menjadi pendonor melalui Palang Merah Remaja (PMR). Langkah ini dinilai penting untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan sekaligus memperkuat ketersediaan darah di Jawa Timur.
“Insyaallah setelah ini kita akan memetakan plan of action agar SMA, SMK, dan Aliyah aktif dalam PMR supaya target minimal 4 persen pendonor dari jumlah penduduk bisa terpenuhi,” ujar Khofifah.
Saat ini, tingkat donor darah sukarela di Jatim baru mencapai 2–3 persen dari penduduk potensial, masih di bawah target ideal minimal 4 persen. Gubernur Khofifah juga menyoroti pentingnya peningkatan mutu pelayanan transfusi darah melalui Unit Donor Darah (UDD) berstandar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
“Pembuatan obat yang baik standarnya harus dicapai oleh UDD. Semoga PMI Jatim segera memiliki UDD provinsi yang berstandar CPOB,” tuturnya.
Jawa Timur memiliki 42 Unit Pengelola Darah (UPD) yang terdiri dari 37 UPD PMI dan 5 UPD Rumah Sakit di 37 kabupaten/kota. Kekuatan infrastruktur ini menjadi modal penting menjaga ketersediaan darah di seluruh wilayah. Khofifah menambahkan, kecukupan stok darah juga berperan besar dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Jawa Timur.
“Setetes darah bisa menyelamatkan sejuta harapan. Semoga semangat kemanusiaan ini terus menular ke seluruh masyarakat,” ujarnya.
Salah satu penerima penghargaan, Setiawan (32) dari UDD Tulungagung, menjadi pendonor darah sukarela termuda dalam acara tersebut. Ia mengenang awal mula donor darah saat masih duduk di bangku SMA Kedungwaru, Tulungagung, pada 2010.
“Awalnya dipaksa guru dan teman, tapi berlanjut sampai sekarang karena saya sadar setetes darah sangat berarti bagi orang lain,” ungkap Setiawan. Ia mengaku bangga mendapat penghargaan langsung dari Gubernur Khofifah dan berterima kasih atas dorongan agar generasi muda aktif dalam gerakan donor darah.
Sementara itu, Ketua PMI Jatim Imam Utomo mengapresiasi perhatian Gubernur Khofifah yang memfasilitasi pelaksanaan acara di Gedung Negara Grahadi. “Semula acara akan digelar di Gedung BK3S, tapi berkat perhatian Ibu Gubernur, kegiatan ini dipindah ke Grahadi agar para pendonor bisa merasakan penghormatan di tempat yang istimewa,” ujarnya.
Imam menyebut saat ini terdapat 135 ribu pendonor aktif di Jawa Timur, dengan target meningkat menjadi 250 ribu pendonor pada tahun 2026. PMI Jatim kini telah memiliki empat UDD berstandar CPOB, yakni di Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang, dan Lumajang, serta tiga daerah lain Jember, Tulungagung, dan Bojonegoro yang sedang dalam proses sertifikasi.
Menutup sambutannya, Imam Utomo juga menyinggung rencana
Musyawarah Provinsi (Musprov) PMI Jatim untuk memilih ketua baru lima tahun
mendatang. “Saya sudah 82 tahun, banyak yang meminta saya maju lagi, tapi
semuanya saya serahkan kepada peserta Musprov. Yang penting, PMI Jatim harus
tetap solid demi kemajuan bersama,” tegasnya. (mad/hjr)