Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

ITS dan Pemprov Jatim Diskusikan Potensi Digital Twin untuk Tata Kota

BERKAH News24 - Dalam meningkatkan pembangunan tata kota dan  wujud komitmen dalam inovasi teknologi,  Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas pemanfaatan digital twin sebagai jawaban atas tantangan tata kota. 

Dalam diskusi ini ini Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, Asisten Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang DKI Jakarta Ir Benni Agus Candra dan Ikatan Ahli Planologi Indonesia.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Timur Dr H Emil Elestianto Dardak BBus MSc  menyambut positif diskusi ini. Menurutnya, teknologi seperti Light Detection and Ranging (LIDAR) dapat menjadi solusi untuk pemetaan perkotaan. Ia memaparkan bahwa dari data LIDAR, dapat diciptakan sebuah digital twin kota Surabaya. “Dengan adanya digital twin ini, kita bisa lebih mudah melakukan berbagai analisis terkait kebijakan pembangunan perkotaan,” lanjutnya.

Emil menilai penerapan teknologi ini sangat potensial untuk kawasan aglomerasi perkotaan di Jawa Timur. Kawasan prioritas utama adalah Gerbang Kertosusila yang mencakup wilayah padat dan saling terhubung seperti Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan. “Hal ini sejalan dengan rencana pembangunan infrastruktur seperti Surabaya Regional Railway Line (SRRL),” ucapnya.

Tak hanya itu, Emil melihat potensi serupa untuk pengembangan digital twin di wilayah konurbasi seperti Malang, Kediri, dan Madiun. Sebagai langkah awal, dirinya menyarankan fokus pada pemetaan drainase terpadu. “Namun, yang terpenting bukan kecanggihan teknologi, melainkan sejauh mana teknologi itu mendukung proses pengambilan keputusan,” pesan Mantan Bupati Trenggalek periode 2016-2019 itu.

Wakil Rektor IV ITS Prof Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD menyatakan bahwa diskusi ini merupakan wujud komitmen ITS dalam mendorong transformasi digital. Dirinya menekankan bahwa ITS perlu terus menginovasikan teknologi untuk menjawab tantangan zaman, terutama pemanfaatan digital twin untuk tata kota dan infrastruktur di Jawa Timur. “Pertemuan ini menjadi wadah untuk membuka wawasan serta kemungkinan kolaborasi di masa depan,” ujarnya.

Melanjutkan penuturannya, dosen Departemen Teknik Fisika ITS ini memaparkan bahwa digital twin adalah replika virtual suatu kota yang dibuat menggunakan teknologi digital. Ini adalah representasi dinamis dari kota yang sebenarnya. “Karena dibuat dengan skala yang sama dan secara real time digital twin mampu memantau dan menganalisis berbagai aspek kota secara akurat,” sambung Hatta.

Menanggapi hal itu, Asisten Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang DKI Jakarta Ir Benni Agus Candra MSi membagikan pendekatan Jakarta dalam menggunakan _digital twin_ secara fungsional. Lebih dari sekadar visualisasi, teknologi ini dapat digunakan untuk menghitung nilai ruang dan potensi pendapatan dari sebuah kawasan. “Jakarta memanfaatkannya untuk melihat potensi pendapatan ruang, sehingga pembangunan tak hanya bertumpu pada anggaran daerah,” jelasnya.

Benni berharap teknologi ini dapat dioptimalkan lebih luas dalam studi kelayakan penataan kota. Dirinya juga mendorong kolaborasi lintas disiplin ilmu, mulai dari informatika hingga perencanaan kota. “Kolaborasi inilah kunci untuk menghadapi kompleksitas penataan perkotaan di masa depan,” tutupnya dengan optimis.

Diskusi ini sejalan erat dengan Sustainable Development Goals (SDGs)11 Kota dan Permukiman Berkelanjutan. Teknologi ini berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan perencanaan kota yang efisien. Tak hanya itu, kolaborasi ITS dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan DKI Jakarta juga selaras dengan poin ke-17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan. (Mad/hjr)

close
Pasang Iklan Disini