Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

DPRD Jatim Apresiasi dan Dukung Pembentukan Destana Jatim 2025 di Lima Daerah

BERKAH News24 - Setelah berlangsung sekitar 3 bulan, proses pembentukan 40 Desa Tangguh Bencana (Destana) Jatim berakhir di bulan Juni 2025. Dari lima Destana yang dibentuk di lima daerah, tiga di antaranya dihadiri anggota Komisi E DPRD Jatim, yakni Desa Penatarsewu Kec. Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo yang dihadiri, anggota Komisi E DPRD Jatim dari PKB, Sriatun.

Lalu, Kelurahan Sumbersari Kec. Sumbersari Kab. Jember yang dihadiri anggota Komisi E DPRD Jatim Ahmad Hadinuddin,  dan Desa Bulukerto Kec. Bumiaji Kota Batu yang dihadiri Puguh Wiji Pamungkas, anggota Komisi E dari Fraksi PKS. Selain di tiga titik itu, pembentukan Destana juga berlangsung di Desa Ampelgading Kec. Selorejo Kabupaten Blitar dan Kelurahan Blitar Kec. Sukorejo Kota Blitar. 

Hadir juga, Kalaksa BPBD masing-masing daerah dan pejabat di lingkungan BPBD Jatim, yakni, Sekretaris BPBD Jatim Andhika N Sudigda, Plt. Kabid PK Dadang Iqwandy, Penata PB Ahli Madya Sriyono dan Tenaga Ahli BPBD Jatim, Bige Agus Wahyuono. 

Secara umum, ketiga anggota DPRD Jatim dalam sambutannya mendukung dan mengapresiasi komitmen BPBD Jatim dalam membangun kemandirian dan ketangguhan masyarakat desa, melalui program Destana. 

Ini karena wilayah Jatim selama ini memang memiliki potensi bencana yang beragam, mulai dari banjir, angin kencang, longsor, gempa bumi, erupsi gunung api dan tsunami. 

"Saya kira ini adalah bagian dari upaya Pemprov Jatim membangun ketangguhan masyarakat, dan kami mewakili anggota DPRD Jatim mendukung upaya ini karena konstitusi kita menjamin perlindungan terhadap semua warga negara, termasuk terhadap ancaman bencana," terang Sriatun di Sidoarjo.

Seperti di lokasi lainnya, di setiap lokasi Destana juga diserahkan bantuan 100 bibit pohon produktif kepada desa setempat sebagai upaya mitigasi lingkungan, dilanjut dengan simbolis penanaman pohon di area lokasi Destana oleh anggota dewan dan pejabat yang hadir. 

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto berharap, dengan rampungnya pembentukan 40 Destana se-Jatim ini bisa memperkuat ketangguhan masyarakat, khususnya di kawasan rawan bencana. 

Ia lalu mengungkapkan, hasil pendataan tahun 2019, dimana terdapat 2.742 desa rawan bencana di Jatim. Data itu lalu mengalami peningkatan saat update pendataan tahun 2024 menjadi 5.254 desa, karena adanya indikator baru dalam penentuan desa rawan bencana. 

Lantaran tingginya jumlah desa rawan bencana ini, ia berharap apa yang dilakukan BPBD Jatim bisa diikuti BPBD Kabupaten/Kota di Jatim dengan menggandeng unsur penthahelix lainnya. "Karena ancaman bencana itu dinamis, bisa berkembang setiap waktu. Dan bencana adalah urusan bersama," terangnya. (pca/s)

close
Pasang Iklan Disini