BERKAH News24 - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Bupati dan Wakil Bupati Magetan yang baru dilantik melakukan percepatan implementasi sejumlah program strategis nasional yang berkaitan dengan kesejahteraan dan pencerdasan masyarakat.
Dalam keterangannya di Magetan, Selasa, secara khusus Gubernur Khofifah meminta Pemkab Magetan dapat segera menyinergikan programnya dengan Astacita Presiden RI Prabowo dan Wakil Presiden RI Gibran.
"Dari Astacita, kita sudah membuat penyelarasan dengan RPJMD Provinsi lalu saat ini dengan RPJMD Kabupaten. Penyelarasan antara RPJMN, RPJMD Provinsi dan RPJMD Kabupaten harus dilakukan," ujar Khofifah.
Sebagai contoh di Astacita ke-2, terkait swasembada pangan, Gubernur Khofifah mendorong terwujudnya program irigasi tersier serta meningkatkan Luas Tambah Tanam di berbagai daerah. Selain itu, program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) juga diharapkannya bisa dilakukan di Magetan.
"Dunia saat ini tengah krisis pangan, sedangkan Indonesia surplus pangan. Tentu ini harus kita pertahankan dan perkuat," katanya.
Khofifah melanjutkan, kaitan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Magetan harus sejalan dengan Astacita ke-4. Peningkatan SDM ini juga bisa didorong melalui penguatan program prioritas pemerintah pusat di antaranya Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih (KMP), dan Sekolah Rakyat (SR).
"Kami terus melakukan pembaharuan data di seluruh kabupaten/kota, siapa saja yang sudah musyawarah desa. Setelah itu berapa yang sudah sosialisasi kemudian sertifikasi. Harapannya, pada peringatan Hari Koperasi 12 Juli nanti, seluruh desa dan kelurahan di Jatim sudah selesai KPM-nya," jelasnya.
Sedangkan untuk Sekolah Rakyat (SR), Gubernur Khofifah meminta kesiapan Kabupaten Magetan untuk bisa menyiapkan lahan, bangunan, calon murid hingga calon wali murid.
"Di seluruh dunia, cara paling ampuh memutus mata rantai kemiskinan adalah melalui pendidikan," katanya.
Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Jatim, Tingkat Pengangguran Terbuka Magetan tahun 2024 ada di angka 3,28. Lebih rendah dari Jatim di angka 4,19. Kemudian persentase penduduk miskin Magetan sebesar 9,32. Angka tersebut juga lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 9,79.
Sementara, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Magetan berada di angka 76,77 yang juga di atas Jatim sebesar 75,35.
"Meski kemiskinan di Magetan sudah di bawah provinsi, tetap harus terus diturunkan dan diturunkan lagi. Sesungguhnya IPM Magetan sudah lebih tinggi dari IPM Jatim dan nasional," pesan Khofifah.
Menanggapi itu, Bupati Magetan periode 2025-2030 Nanik Endang menyatakan visi dan misi yang diusungnya untuk memajukan Kabupaten Magetan. Dikemas dalam Sapta Karsa, Bupati Nanik Endang menyatakan keyakinannya untuk membawa Magetan menjadi lebih nyaman, maju, berkelanjutan, dan sejahtera.(ant)