BERKAH News24 - Peringatan Hari Pahlawan tahun ini kembali menjadi refleksi penting bagi bangsa, bukan sekadar seremoni tahunan. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menegaskan, semangat para pahlawan harus diterjemahkan dalam tindakan nyata untuk kemajuan bangsa, terutama generasi muda.
Dalam upacara peringatan yang digelar di Tugu Pahlawan Surabaya, Senin (10/11/2025), Wagub Emil mengingatkan bahwa perjuangan hari ini tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, tetapi dengan ilmu pengetahuan, empati, dan pengabdian. “Semangatnya tetap sama membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada warga bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan,” ujarnya.
Menurut Wagub Emil, nilai-nilai kepahlawanan seperti pantang menyerah, gotong royong, dan cinta tanah air harus hadir dalam keseharian masyarakat. Ia menegaskan, tantangan zaman kini bukan lagi penjajahan fisik, tetapi kesenjangan ekonomi, disinformasi, dan menurunnya empati sosial. “Di era digital, perjuangan bisa diwujudkan dengan menyebarkan kebenaran, menolak hoaks, menjaga etika di media sosial, serta memperkuat solidaritas kebangsaan,” tegasnya.
Wagub Emil juga menyinggung pentingnya mengaitkan semangat perjuangan masa lalu dengan agenda besar bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Ia menilai, pembangunan manusia yang cerdas, sehat, dan berdaya menjadi bentuk baru dari perjuangan kemerdekaan. “Ini sejalan dengan visi nasional untuk memperkuat ketahanan bangsa dan menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Wagub Emil menyinggung sejarah panjang perjuangan rakyat Jawa Timur dari bumi Majapahit hingga Surabaya, dari Blitar hingga Madura dan Tapal Kuda yang mengajarkan arti keberanian dan ketulusan. Ia berharap nilai-nilai itu tidak hanya dikenang, tetapi juga dihidupkan kembali dalam cara masyarakat bekerja, berkarya, dan saling menghormati.
“Mari kita bekerja keras, saling menghargai, dan menebarkan semangat kebersamaan di tengah perbedaan. Jangan biarkan semangat para pahlawan berhenti di buku sejarah, tapi hidupkan dalam tindakan dan pengabdian,” pungkasnya.
Peringatan di Tugu Pahlawan kali ini juga diisi pertunjukan Tari Kolosal Wiraatmaja East Java yang melibatkan 200 penari, serta penampilan paduan suara gabungan pelajar dan mahasiswa, menggambarkan semangat generasi muda dalam melanjutkan perjuangan para pahlawan. (byu/hjr)












