BERKAH News24 - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan pentingnya keberlanjutan hasil inovasi dalam setiap penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II. Hal tersebut disampaikan saat mewakili Gubernur Jawa Timur dalam Rapat Koordinasi Penyelenggara PKN II Tahun 2025 yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia di Gedung Sasana Wiyata Pradja, BPSDM Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Rabu (12/11/2025).
Dalam sambutannya, Adhy menyampaikan apresiasi kepada LAN atas kepercayaan menjadikan Jawa Timur sebagai tuan rumah rakor nasional. Ia menegaskan, Jawa Timur terus menjadi provinsi dengan praktik terbaik dalam pengembangan kepemimpinan dan inovasi aparatur sipil negara (ASN).
“Indeks inovasi daerah Jawa Timur saat ini mencapai 94,8 persen, tertinggi di Indonesia. Transformasi digital juga telah diterapkan menyeluruh dalam birokrasi daerah menuju tata kelola pemerintahan digital yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Adhy menekankan bahwa setiap proyek perubahan hasil pelatihan kepemimpinan harus berkelanjutan dan memberi manfaat nyata di lapangan.
“Kami di Jawa Timur berupaya memastikan agar setiap inovasi ASN tidak berhenti di laporan akhir, tetapi benar-benar menjadi solusi yang hidup di masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pola creative financing dalam mendukung keberlanjutan pelatihan dan inovasi, agar tidak hanya bergantung pada APBN atau APBD, melainkan juga melalui kemitraan strategis dan inovasi pembiayaan lainnya.
Rapat Koordinasi Penyelenggara PKN II Tahun 2025 dibuka oleh Kepala LAN RI, Dr. Muhammad Taufiq, DEA, dan dihadiri Deputi Bidang Penyelenggaraan dan Pengembangan Kapasitas ASN, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MA, beserta jajaran pimpinan tinggi madya dan pratama LAN, serta perwakilan dari 24 lembaga pelatihan se-Indonesia.
Dalam laporannya, Deputi Tri Widodo menyampaikan bahwa tahun 2025 terdapat 32 angkatan PKN II serta dua angkatan integrasi SESPARLU–PKN II yang akan diselenggarakan di berbagai lembaga. Rakor ini, katanya, menjadi momentum penting memperkuat sinergi antara LAN sebagai instansi pembina dengan para penyelenggara pelatihan dalam meningkatkan mutu, efektivitas, dan relevansi program kepemimpinan nasional.
Sementara itu, Kepala LAN RI, Muhammad Taufiq menegaskan bahwa pengembangan kompetensi ASN merupakan kunci kesejahteraan masyarakat. “Tidak ada pembangunan tanpa pengembangan kompetensi. ASN yang kompeten adalah kunci rakyat sejahtera,” tegasnya.
Taufiq juga mendorong pembentukan asosiasi pengembangan kompetensi Indonesia sebagai wadah kolaborasi lintas lembaga, serta memperkuat sistem penjaminan mutu internal di setiap institusi pelatihan. Ia menekankan perlunya kesiapan ASN menghadapi era disrupsi teknologi dan war of talent dengan memperkuat kepemimpinan yang transformatif, adaptif, dan berorientasi hasil.
Rapat koordinasi yang diikuti 98 peserta dari lembaga pelatihan pusat dan daerah ini menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi dan kualitas penyelenggaraan PKN II di seluruh Indonesia. Melalui kegiatan ini, LAN RI meneguhkan semangat “ASN Kompeten, Rakyat Sejahtera” sebagai arah besar transformasi birokrasi menuju pemerintahan yang berdampak, efisien, dan melayani. (ja,sha/s)












